Daftar isiSejarah Pandawa LimaKisah Pandawa LimaTokoh dan Karakter Pandawa Lima1. Yudisthira2. Bima3. Arjuna4. Nakula5. SadewaPandawa termasuk istilah bahasa Sansekerta yang dengan harfiah berarti putra Pandu, yakni seorang raja Hastinapura terhadap wiracarita terdiri atas lima orang, diantaranya ialah Yudistira, Bima,Arjuna,Nakula dan Sadewa. Mereka merupakan sebuah tokoh protagonis di dunia Mahabharata, sedangkan pada antagonisnya ialah Dretarastra, Korawa, Saudara lelaki dalam kisah Mahabharata , pada kelima Pandawa tersebut telah menikah dengan Drupadi yang telah berpartisipasi dalam sebuah kompetisi dalam sebuah kerajaaan Panchala dan masing-masing anggota Pandawa mempunyai seorang putra dari adalah karakter utama dengan sebuah bagian penting dari epos Mahabharata, yakni dalam pertemuan besar di bagian daratan Kuruksherta. Pertempuran Pandawa melawan Korawa dan para sekutu mereka. Kisah ini yakni telah menjadi kisah penting dalam epos Mahabharata disamping kisah bahwa Korawa dan Pandawa yakni bermain wayang adalah sebuah kisah legendaris bagi masyarakat Imdia dan Indonesia selama kepulauan dibawah kerjaan Hindu, sejarah berakar pada cerita rakyat, yang telah berkembang dengan menjadi budaya dalam masyarakat terhadap kepulauan. Seperti buku Mpu Panuluh dan Bharatayudha Karya Mpu Baratayudha , kisah pertempuran antara Korawa dan Pandawa di Kurusetra, menyisakan salam sepotong legenda heroik yang sangat signifikan. Pandawa ialah seorang Putra Pandu terdiri atas 5 Kasatria yang melambangkan dalam sebuah kebaikan dan 5 kualitas kesempurnaaan terhadap Pandawa LimaPandawa yang berasal dari bahasa sansekerta yang berarti anak Pandu dalam sebuah raja Hastinapura Mahabharata dengan putra mahkota dari kerjaaan tersebut pulau jawa yaitu lima pangeran Yudistira. Menurut susatra yang terdapat dalam agama Hindu Mahabaratha yang menjelma atau penitisan ini kisah yabg terdapat tentang ilmu pewayangan tersebut Yudistira, merupakan penitisan sebagai penjelmaan dari Dewa YamaBima, Merupakan penitisan sebagai penjelmaan dari Dewa BayuArjuna, merupakan penitisan sebagai penjelmaan dari Dewa IndraNakula dan Sadewa, merupakan penitisan sebagai penjelmaan dari dewa kembar pandawa tersebut, merupakan tokoh yang sangat penting dalam wiracarita kisah Mahabaratha dalam sebuah pertempuran yang dahsyat di daratan Kurukshetra dengan para dan Karakter Pandawa LimaBanyak sekali karakter pewayangan yang bisa kita jadikan contoh dalam kehidupan sehari-hari tapi tentunya yang berkarakter baik. Pandawa lima merupakan tokih yang tidak dapat dipisahkan dengan kisah Mahabharata, karena Pandawa Lima merupakan tokoh Sentralnya bersama dengan lima merupakan sebutan lima bersaudara , putra dari Pandu Dewanata yakni Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa. Berikut ini kita akan mengenal karakter tokoh pandawa lima 1. YudisthiraYudisthira memiliki nama kecil yaitu Puntadewa. Ia merupakan yang tertua diantara lima Pandawa, atau para putera Pandu dengn Dewi Kunti. Ia merupakan penjelmaan dari Dewa Yama. Yudistira memerintah di Kerajaan Yudhistira Sifatnya sangat bijaksanaTidak memiliki musuhHampir tidak pernah berdusta seumur hidupnyaMemiliki moral yang sangat tinggiSuka memaafkan serta suka mengampuni musuh yang sudah menyerahAdil, Sabar, JujurTaat terhadap ajaran agamaPenuh percaya diriBerani Bima Bima dengan nama kecilnya Sena. Bima merupakan putra Kedua Pandu dan Dewi Kunti. Ia merupakan penjelmaan dari Dewa Bayu sehingga memiliki nama jukukan Bayusetha. Bima sangat kuat, lengannya panjang, tubuhnya tinggi,dan berwajah paling sangar diantara demikian, ia memiliki hati yang baik. Pandai memainkan senjata ganda. Senjata gandanya bernama Rujakpala . Bima juga dijukuki Werkudara . Dalam pewayangan Jawa, Bima memiliki anak yaitu Gatotkaca,Antareja dan Antasena. Karakter bima Memiliki sifat dan perwatakan Gagah berani, Teguh, Kuat, Tabah, Patuh dan sifat kasar dan menakutkan bagi musuhTidak suka berbasa-basiTidak pernah bersikap menduaTidak pernah menjilat ludahnya ArjunaArjuna dengan nama kecilnya Permadi. Arjuna merupakan putra Bungsu Dewi Kunti dengan Pandu. Ia merupakan penjelmaan dari Dewa Indra, Sang Dewa adalah kasatria cerdik dan gemar berkelana gemar bertapa dan berguru menuntut ilmu. Arjuna juga dikenal dengan nama Janaka . Ia memimpin kerjaan di Arjuna Memiliki sifat perwatakan cerdik pandaiPendiamLemah lembut budinyaTeliti, sopan melindungi yang lemah4. Nakula Nakula dengan nama kecilnya Pinten. Nakula merupakan salah satu putra kembar pasangan Dewi Madrim dan Pandu. Ia merupakan penjelmaan Dewa Kembar bernama Aswin. Sang Dewa pengobatan. Nakula pandai memainkan senjata pedang. Nakula merupakan pria yang paling tampan di dunia dan merupakan seorang Ksatria berpedang yang Nakula Perwatakan Jujur dan SetiaTaat pada orang tuaTahu balas budiDapat menjaga rahasia5. SadewaNama kecil Sadewa adalah Tangsen. Sadewa merupakan salah satu Putra kembar Pasangan Dewi Madrim dan Pandu. Sadewa merupakan penjelmaan Dewa Kembar Bernama Aswin, sang Dewa Pengobatan. Sadewa adalah orang yang sangat rajin, dan bijaksana. Sadewa juga merupakan seseorang yang ahli dalam ilmu Sadewa Perwatakan Jujur dan SetiaTaat kepada orang tuaTahu balas budiDapat menjaga rahasia.
1 Gili nanggu. Salah satu pulau kecil yang luasnya 12,5 hektar adalah gili nanggu, pulau ini dikategorikan sebagai pulau untuk tempat bulan madunya orang-orang yang baru menikah, meskipun agak sepi tapi masalah keindahannya jangan dilewatkan, disinilah Anda akan bisa mendapatkan sunset yang sangat indah serta berlimpahnya sinar terik matahri, dan disini
- Dalam kisah Mahabharata, istilah Pandawa Lima dipakai untuk menjuluki tokoh pewayangan yang merupakan lima putra Raja Hastinapura, nama raja tersebut adalah Pandu. Urutan nama anak Pandu yang dimaksud berawal dari Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa. Para putra Pandu ini lahir dari dua ibu yang berbeda, yakni Kunti dan Madri. Anak yang lahir dari rahim Kunti berurutan meliputi Yudistira, Bima, dan Arjuna. Sedangkan yang dilahirkan Madri, ada Nakula sebagai anak pertama dan Sadewa sebagai anak keduanya. Berikut ini urutan Pandawa Lima beserta watak-wataknya Yudistira bijaksana, cinta damai, jujur, pemaaf, adil, sabar, taat agama, percaya diri, dan pandai berspekulasi Bima berani, teguh, tabah, patuh, jujur, kuat, kasar dan ditakuti musuh, berhati lembut terhadap saudara, setia, serta tutup poin Arjuna pandai, cerdik, pendiam, lembut, sopan, santun, teliti, suka melindungi orang lemah, dan berani Nakula setia, jujur, taat kepada orang tua, bisa jaga rahasia, dan mengerti balas budi Sadewa setia, jujur, tahu balas budi, mampu menjaga rahasia, dan taat kepada orang tua Kelima orang dalam daftar di atas dikisahkan sebagai tokoh protagonis yang melawan tokoh antagonis. Sedangkan tokoh antagonisnya, terdiri dari anak-anak Dretarasta disebut Kurawa yang sebenarnya masih sedarah dengan Pandu. Perang antara Pandawa dengan Kurawa tersebut dikenal sebagai Perang Barathayudha. Hal yang menjadi pemicu peperangan adalah ambisi para Kurawa yang ingin menguasai Hastinapura. Asal Kerajaan dan Wilayah yang Dipimpin Pandawa Lima Mengacu pada asal orang tua Pandawa Lima, asal kerajaan mereka adalah Hastinapura. Di kerajaan tersebut, para Pandawa Lima yang masih kecil hidup bersama para kurawa kecil. Setelah beranjak dewasa, Kurawa berusaha mengambil tahta Hastinapura sering disebut Astina. Tentunya, hal tersebut tidak didiamkan begitu saja oleh Pandawa Lima. Dalam wiracarita Mahabharata, mereka bertempur dalam Perang Bharatayudha dan lokasinya berlangsung di Kurukshetra. Pertempuran tersebut berlangsung selama delapan belas hari dengan kemenangan berhasil diraih pihak Pandawa. Pada dasarnya, kelima anak Pandu ini memiliki wilayah kepemimpinannya masing-masing. Berikut ini daftar nama kerajaan atau wilayah yang dipimpin oleh kelimanya Kerajaan Amarta dipimpin oleh Yudistira Wilayah Jodipati termasuk bagian Amarta dipimpin oleh Bima Kadipaten Madukara termasuk bagian Amarta dipimpin oleh Arjuna Negeri Sawojajar dipimpin oleh Nakula dan Sadewa Jenis Senjata Pandawa Lima Dalam perang yang terjadi antara Pandawa dan Kurawa, pihak Pandawa Lima ternyata memiliki beberapa jenis senjata pusaka. Berikut ini daftar jenis-jenis senjata Pandawa Lima yang dirangkum oleh Mahendra Sucipta dalam Ensiklopedia Tokoh-tokoh Pewayangan dan Silsilahnya 2010 Yudistira Jamus Kalimasada, Tunggulnaga, dan Robyong Mustikawarih Bima Gada Rujakpala dan Kuku Pancanaka Arjuna Ardadeli, Sarotama, Pasopati, Sangkali Keris Pulanggeni, dan Keris Kalanadah Nakula Pedang, Tirtamanik air kehidupan, dan Ajian Pranawajati Sadewa Aji Purnamajati Baca juga Urutan Pandawa Lima, Arti Nama, Serta Karakter Watak & Sifat Apa Saja Jenis-jenis Wayang yang Ada di Indonesia dan Penjelasannya - Pendidikan Kontributor Yuda PrinadaPenulis Yuda PrinadaEditor Dhita Koesno
Beberapadiantaranya adalah, Cornell Paper, karya Benedict R.O'G. Anderson and Ruth T. McVey (Cornell University), Ralph McGehee (The Indonesian Massacres and the CIA), Government Printing Office of the US (Department of State, INR/IL Historical Files, Indonesia, 1963-1965. Lima bulan setelah itu, pada tanggal 11 Maret 1966, Sukarno memberiYogyakarta - Pandawa Lima merupakan sebutan untuk lima bersaudara dalam tokoh pewayangan kisah Mahabharata. Pandawa Lima yang terdiri dari lima tokoh ini merupakan anak dari Prabu Pandu Dewanata, yakni seorang Raja di Hastinapura. Kelima tokoh ini memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda. Mengutip dari berikut lima tokoh yang ada di Pandawa Lima 1. Yudistira Mengenal Wayang Kulit Gagrak Surakarta yang Ramping dan Semampai Wayang Garing, Pergelaran Wayang di Banten Tanpa Alunan Gamelan dan Sinden Jadi Salah Satu Identitas Negara, Ini 7 Jenis Wayang Paling Populer Yudistira merupakan putra pertama Prabu Pandu Dewanata dan Dewi Kunti. Yudistira memiliki nama kecil Raden Puntadewa. Yudistira digambarkan sebagai sosok jelmaan Dewa Yama. Ia memerintah di Kerajaan Amarta. Tokoh ini merupakan karakter yang sangat bijaksana, hampir tidak pernah berbuat dusta atau berbohong, memiliki moral yang sangat tinggi, dan seorang pemaaf. 2. Bima Tokoh wayang Bima memiliki banyak nama lain, yakni Bratasena, Balawa, Birawa, Dandungwacana, Nagata, Kusumayuda, Kowara, Pandusiwi, Bayusuta, Sena, Werkudara, Wijasena, dan Jagal Abilawa. Ia merupakan putra kedua dari Prabu Pandu Dewanata dan Dewi Kunti. Bima digambarkan sebagai jelmaan Dewa Bayu yang bertempat tinggal di Kadipaten Jodipati, wilayah Indraprastha. Bima merupakan sosok yang kuat, kasar, dan menakutkan di mata musuh. Namun, ia memiliki hati yang sangat lembut dengan sifat gagah berani, teguh, kuat, tabah, patuh, dan jujur. Senjata istimewa yang ia miliki adalah gada rujakpala dan kuku pancanaka. Arjuna3. Arjuna Arjuna merupakan putra bungsu Prabu Pandu Dewanata dan Dewi Kunti. Ia memiliki beberapa nama lain, di antaranya Permadi, Janaka, Wibatsuh, Parta, Dananjaya, dan Palguna. Ia merupakan jelmaan dari Dewa Indra yang memimpin kerajaan di Madukara. Arjuna merupakan sosok ksatria cerdik yang gemar berkelana, bertapa, dan menuntut ilmu. Ia identik dengan karakter mulia, berjiwa ksatria, mempunyai iman yang kuat, dan gagah berani. Arjuna juga merupakan tokoh yang mahir dalam ilmu peperangan. Beberapa senjata sakti yang ia miliki, di antaranya panah pasupati, busur gandiwa, dan terompet dewadatta. 4. Nakula Nakula memiliki nama kecil Pinten. Ia merupakan salah satu putra kembar dari pasangan Prabu Pandu Dewanata dan Dewi Madri. Nakula merupakan jelmaan dari Dewa Kembar Aswin dewa pengobatan. Ia digambarkan sebagai sosok ksatria tangguh yang pandai dalam memainkan senjata. Ia memiliki karakter jujur, setia, taat pada orangtua, dapat menjaga rahasia, dan suka membalas budi. 5. Sadewa Saudara kembar Nakula ini memiliki nama kecil Tangsen. Sadewa merupakan jelmaan Dewa Kembar Aswin. Ia digambarkan sebagai sosok yang ahli dalam ilmu astronomi. Selain itu, Sadewa memiliki karakter yang rajin, bijaksana, setia, taat pada orangtua, dapat menjaga rahasia, dan suka membalas budi. Penulis Resla Aknaita Chak* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Karya-karya yang berbentuk kreatif biasanya dihasilkan secara bersahaja, menerusi pe ngalaman dan khayalan penults. Sementara karya berbentuk ilmiah adalah berdasark an kajian yang mendalam tentang sesuatu perkara sehingga berupaya menghasilkan s atu karya yang kritis yang diistilahkan sebagai kritikan sastera (al-Naqd al-Ada bi). - Peninggalan dari zaman kerajaan Hindu-Buddha banyak yang dapat dinikmati hingga saat ini. Peninggalan yang kemudian menjadi sumber sejarah tersebut dapat berupa bangunan, seni rupa, seni pertunjukan, ataupun karya sastra. Dalam bidang sastra sendiri, terdapat karya-karya tertulis berupa kitab dan kakawin puisi Jawa Kuno yang dikarang oleh para begitu, tidak semua kerajaan bercorak Hindu-Buddha di Indonesia mempunyai peninggalan berupa kitab. Berikut ini daftar kitab peninggalan dari masa Hindu-Buddha di Indonesia. Nama kitab Pengarang Nama kerajaan Kitab Negarakertagama Mpu Prapanca Kerajaan Majapahit Kitab Sutasoma Mpu Tantular Kerajaan Majapahit Kitab Pararaton Tidak diketahui Kerajaan Majapahit Kitab Arjunawijaya Mpu Tantular Kerajaan Majapahit Kitab Tantu Panggelaran Tidak diketahui Kerajaan Majapahit Kitab Panjiwijayakrama Tidak diketahui Kerajaan Majapahit Kitab Usana Jawa Tidak diketahui Kerajaan Majapahit Kitab Ranggalawe Tidak diketahui Kerajaan Majapahit Kitab Sorandakan Tidak diketahui Kerajaan Majapahit Kitab Sundayana Tidak diketahui Kerajaan Majapahit Kitab Bharatayudha Mpu Sedah dan Mpu Panuluh Kerajaan Kediri Kitab Kresnayana Mpu Triguna Kerajaan Kediri Kitab Smaradahana Mpu Darmaja Kerajaan Kediri Kitab Lubdhaka Mpu Tanakung Kerajaan Kediri Kitab Sumanasantaka Mpu Monaguna Kerajaan Kediri Kitab Hariwangsa Mpu Panuluh Kerajaan Kediri Kitab Gatotkacasraya Mpu Panuluh Kerajaan Kediri Kitab Writasanjaya Mpu Tanakung Kerajaan Kediri Kitab Arjunawiwaha Mpu Kanwa Kerajaan Kahuripan Kitab Sang Hyang Kamahayanikan Mantranaya Tidak diketahui Kerajaan Mataram Kuno Ramayana Kakawin Tidak diketahui Kerajaan Mataram Kuno Baca juga Kitab Negarakertagama Sejarah, Isi, dan Maknanya Kitab peninggalan Hindu-Buddha yang terkenal 1. Kitab Negarakertagama Kitab kakawin karangan Mpu Prapanca yang menceritakan kehidupan Kerajaan Singasari adalah Negarakertagama. Meskipun disebut sebagai peninggalan Kerajaan Majapahit yang paling penting dan terkenal, kitab ini juga menguraikan tentang Kerajaan Singasari, yang merupakan pendahulunya. Kitab Negarakertagama ditulis saat Kerajaan Majapahit diperintah oleh Prabu Hayam Wuruk. Isinya menguraikan kisah keagungan Prabu Hayam Wuruk dan puncak kejayaan Kerajaan Majapahit. Selain itu, kitab ini juga menceritakan banyak hal tentang Kerajaan Majapahit. Mulai dari asal-usul, hubungan keluarga raja, para pembesar negara, jalannya pemerintahan, serta kondisi sosial, politik, keagamaan, dan kebudayaan. 2. Kitab Sutasoma Peninggalan Hindu-Budha di bidang sastra yang memuat istilah Bhineka Tunggal Ika adalah Kitab Sutasoma merupakan peninggalan sejarah dalam bentuk karya sastra dikarang oleh Mpu Tantular pada abad ke-14, lebih tepatnya ketika Majapahit diperintah oleh Prabu Hayam Wuruk. Selain memuat istilah Bhineka Tunggal Ika yang menjadi semboyan NKRI, kitab ini juga menceritakan tentang kerukunan hidup beragama di Kerajaan Majapahit, khususnya antara Hindu dan Buddha. Baca juga Kitab Sutasoma Pengarang, Isi, dan Bhinneka Tunggal Ika 3. Kitab Pararaton Kitab Pararaton termasuk salah satu karya sastra peninggalan Kerajaan Majapahit yang terkenal. Para sejarawan menduga kitab yang tidak diketahui pengarangnya ini ditulis pada sekitar 1481-1600 M. Isi Kitab Pararaton dapat dibagi ke dalam dua bagian, di mana pada bagian pertama menceritakan tentang riwayat Ken Arok, pendiri Kerajaan Singasari, dan para raja penerusnya. Sementara bagian kedua mengisahkan tentang kehidupan Kerajaan Majapahit. Mulai dari riwayat pendirinya, Raden Wijaya, hingga daftar raja-raja yang berkuasa dan pemberontakan yang berlangsung pada awal berdirinya kerajaan. 4. Kitab Bharatayudha Masa pemerintahan Kerajaan Kediri kerap disebut sebagai zaman keemasan Jawa Kuno, karena menghasilkan karya-karya sastra berbentuk kakawin yang berkualitas tinggi. Salah satu karya sastra yang dimaksud adalah Kitab Bharatayuddha, yang ditulis oleh Mpu Sedah dan Mpu Panuluh pada zaman kekuasaan Raja Jayabaya 1135-1159 M. Cerita Kitab Bharatayudha merupakan penggalan dari Kitab Mahabharata, yang mengisahkan tentang perang 18 hari antara Pandawa dan Kurawa di Padang Kuruksetra yang dikenal sebagai Perang Bharatayuddha. Referensi Isnaini, Danik. 2019. Kerajaan Hindu-Buddha di Jawa. Singkawang Maraga Borneo Tarigas. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. LimaPandawa di Pantai Pandawa, Bali Keindahan Pulau Bali memang tak ada habisnya. Pesona alam, keindahan budaya hingga ritual kegiatan agama sela Uploaded byDiah CapazLorr 0% found this document useful 0 votes146 views5 pagesDescriptionPANDAWA LIMAOriginal TitlePANDAWA LIMACopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes146 views5 pagesPandawa LimaOriginal TitlePANDAWA LIMAUploaded byDiah CapazLorr DescriptionPANDAWA LIMAFull descriptionJump to Page You are on page 1of 5Search inside document You're Reading a Free Preview Page 4 is not shown in this preview. Buy the Full Version Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. BenjangnyanaeSang Pandawa lunga ka repin Tukad Ganggane. Sang Pandita gelis makelingin, “ uduh Ratu Sang Yudistira, lalis pisan kayun I Ratune pacang ninggal titiang. yang dapat dikategorikan sebagai kasusastraan Bali hanyalah karya-karya sastra berbahasa Bali (dan Kawi Bali) ( Agastia, 1980:8). lima lan batisne genit sing karuan Badung - Pantai Pandawa di Bali punya keunikan. Di sinilah, berjejer patung 5 ksatria Pandawa yang seolah menjaga pantainya. Yuk lihat!Dalam kisah Mahabharata, legenda umat Hindu diceritakan perjuangan 5 ksatria Pandawa bertarung melawan Korawa demi memperebutkan kerajaan Hastinapura. Tokoh-tokoh ksatria Pandawa itu adalah Arjuna, Bima, Yudistira, Nakula dan yang penasaran, bagaimana sosok 5 kstaria Pandawa tersebut, datangi saja Pantai Pandawa di Bali. Pantai ini berlokasi di Desa Kutuh, Kecamatan Kutu Selatan, Kabupaten Bandung. Di tebing dekat pantainya, ada patung 5 kstaria Pandawa yang berwarna putih dan tingginya lebih dari 3 meter. Patungnya berada di dinding tebing yang dikeruk hingga membuat lubang besar. Afif/detikTravelMenurut masyarakat setempat, patung-patung itu dibuat untuk seolah menjaga pantainya. Sekaligus juga menjadi keunikan dan daya tarik untuk turis, sebab mungkin inilah satu-satunya pantai di Pulau Dewata yang memiliki jejeran patung-patung raksasa di pinggir lokasi yang paling atas, ada patung Dewi Kunti yang merupakan ibu dari kelima para ksatria Pandawa. Setelah itu secara berurutan dengan jarak sekitar 5 meter tiap patung, berdiri patung Dharma Wangsa atau dikenal Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula dan terakhir Sahadewa. Tiap patung pun menghadap ke Pantai Pandawa.Afif/detikTravel5 Patung ksatria Pandawa tersebut, adalah sumbangsih dari berbagai perusahaan dan dari per orangan, seperti dari PT Bali Raga Wisata, Gavura Vista, Cicip S Sutardjo yang merupakan mantan Menteri Perikanan dan Kelautan RI dan harus diingat, wisatawan dilarang naik mendekati patung dan membuat suasana gaduh di sekitar patung. Tiket masuk ke dalam Pantai Pandawa hanya Rp 2 ribu saja. Deretan warung makan dan fasilitas wisata lainnya di sana sudah cukup memadai.Afif/detikTravelSelain patung-patung ksatria Pandawa, Pantai Pandawa sejatinya cantik jelita. Garis pantainya membentang panjang, berpasir putih dan perairan biru jernih ada di depan pinggiran Pantai Pandawa berjejer bangku-bangku panjang. Asyiknya, bangku-bangku di sana dilengkapi dengan payung untuk melindungi dari sinar matahari. Apalagi harga sewanya hanya Rp 50 ribu untuk dua bangku dan bisa dipakai sepuasnya. Mau melihat Pantai Pandawa dari udara? Untuk hari ini, Sabtu 14/5/2016, drone yang diterbangkan dari bagian Barat sedang mengudara di atas Bali. Cukup dengan masuk ke situs Ekspedisi Langit Nusantara, traveler bisa melihat indahnya lanskap Bali serta deretan pantai termasuk Pantai Pandawa.Afif/detikTravel aff/aff .