ParittaSuci untuk Menyembuhkan Orang Sakit : Bojjhanga Paritta. Sebagai umat Buddhis tentu kita harus selalu menjaga pikiran kita agar netral dan tenang seimbang. Itu adalah upaya kita sebagai penghormatan atas ajaran Buddha sekaligus menjalankan kehidupan yang menuju kebahagiaan sejati. Ketika ada umat lain yang sakit, maka sangat bagus
Origin is unreachable Error code 523 2023-06-15 213329 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d7dee66ed82b8d9 • Your IP • Performance & security by Cloudflare
Semuayang memberi hormat kepada Buddha dengan teguh akan diberkati. 7. Saya berikrar untuk meringankan semua rasa sakit dan kemiskinan dari yang sangat sakit dan miskin. Orang sakit disembuhkan, orang yang tak berdaya dibantu, orang miskin dibantu. 8. MUTIARAHINDU - Secara literal “Mantra” artinya “itu yang melindungi ketika direnungkan” Mantra Samhita, 2013 6. Chawdhi 2003 97 menjelaskan mantra adalah sebuah pola gabungan kata-kata bahasa Veda yang diindentikkan dengan dewa atau dewi tertentu. Mantra adalah sejumlah huruf, kata yang dijadikan satu. Image; Gedephoto Di dalam buku Rahasia Yantra, Mantra dan Tantra Dr. L. R. Chawdhri, 2003 97 dijelaskan bahwa Mantra digunakan dalam sadhana Tantra atau berbagai ritual, diucapkan atau diulang-ulang dalam berbagai kombinasi dan konteks, yang kemudian membuat pola vibrasi tertentu. Seseorang juga dapat mencapai kesehatan yang baik, nasib baik dan kemenangan atas musuh dengan mengucapkan mantra tertentu. Di dalam ajaran agama Hindu, mantra memiliki banyak fungsi salah satunya yakni mantra berfungsi sebagai sadhana untuk memohon perlindungan agar selalu berada dalam keadaan selamat Mantra Samhita, 2013 13. Ada banyak mantra yang bisa memberikan manfaat bagi kehidupan dalam ajaran agama Hindu jika dilafalkan dengan benar salah satunya yakni sebagai berikut Mantra Mengunjungi Orang Sakit Dalam Agama Hindu "Om Sarva Vighna, Sarva Klesa, Sarva Lara Roga Vinasa Ya Namah Svaha". Artinya Om Sanghyang Widhi Wasa, Semoga Segala Halangan, Segala Penyakit, Segala Penderitaan Dan Gangguan Binasa Oleh-Mu Dana Dan Suratnaya, 2013 45-46. Mantra di atas diucapkan ketika sedang mengunjungi orang sakit, dengan harapan agar segala penyakit atau penderitaan yang dialami oleh orang sakit tersebut segera hilang. Mantra ini sebaiknya diucapkan secara benar dengan ketulusan agar apa yang kita inginkan terwujud. Dalam ajaran agama Hindu Mantra diucapkan saat sembahyang sebagai salah satu metode berhubungan berkomunikasi dengan Tuhan. Mantra umumnya berbentuk harapan, permohonan, pemakluman, pemujaan penyembahan dan mengakui kesalahan agar diberi pengampunan. Selain itu, mantra yang sering juga digunakan saat sembahyang berisi penguatan diri dari kesusahan atau kesulitan yang dihadapi manusia di bumi ini. Sangat penting diketahui bahwa di dalam mengucapkan mantra seseorang harus berserah diri sepenuhnya kepada Sang Hyang Widhi Wasa, karena sesungguhnya Dia yang menciptakan segala yang ada, baik alam yang nyata Sakala maupun alam yang tidak nyata Niskala. Mantra dalam agama Hindu termuat di dalam weda ada yang berbentuk lagu-lagu pujian sama Weda Samgita, ada juga mantra yang memuat ajaran yang bersifat magis Atharwa Weda Samhita, Yayur Weda Samhita merupakan kumpulan mantra-mantra yang memuat ajaran umum mengenai pokok-pokok yadnya yajus, pluralnya yajumsi, dan ada juga memuat tentang mantra untuk sembahyang atau berisi kumpulan mantra-mantra yang bentuk pujaan Rg Weda Samhita. Mantra yang diucapkan secara benar akan memberi manfaat tersendiri terhadap orang yang melantunkan, tetapi bila mana tidak dilakukan dengan benar maka tidak ada gunanya seperti dijelaskan dalam Nirukta yang berbunyi demikian "Seorang yang mengucapkan mantra dan tidak memahami makna yang terkandung dalam mantra itu, tidak pernah memperoleh penerangan kurang berhasil seperti halnya sepotong kayu bakar, walaupun disiram dengan minyak tanah, tidak akan terbakar bila tidak disulut dengan korek api. Demikian pula halnya orang yang hanya mengucapkan mantra tidak pernah memperoleh cahaya pengetahuan yang sejati". Pengucapan mantra di dalam ajaran agama Hindu dibagi menjadi tiga bagian diantaranya yakni 1 Vaikari yaitu pengucapan mantra didengar oleh orang lain, 2 Upamsu yaitu pengucapan mantra secara berbisik-bisik atau tidak di dengar tetapi bibir bergerak, dan Manasika yaitu pengucapan mantra di dalam hati, mulut tidak bergerak. Dari ketiga jenis pengucapan mantra di atas yang paling baik yakni pengucapan mantra di dalam hati, tetapi bagi anak-anak atau orang tua yang mengajarkan anaknya bisa menggunakan vaikari atau upamsu. Karena pada intinya tujuan dari sembahyang atau pengucapan mantra dalam agama Hindu yakni ketulusan dan penyerahan sepenuhnya kepada Ida Sanghyang Widhi Wasa. Referensi Chawdhri, Dr. L. R. 2003. Rahasia Yantra, Mantra dan Tantra. Surabaya Paramita. Dana, I Nengah dan Suratnaya, Dewa K. 2013. Mantra Samhita, Himpunan Doa Hindu. Jakarta Media Hindu Nyoman Jelantik Oka, Ida Pedanda Gde. 2009. Sanatana Hindu Dharma. Denpasar Widya Dharma. Titib, I Made. 1996. Veda Sabda Suci Pedoman Praktis Kehidupan. Surabaya Paramita. Kumpulandoa dan mantra agama buddha untuk sehari hari. Dalam agama islam kita memang dianjurkan untuk memberikan doa untuk orang yang meninggal dunia serta kepada keluarga yang ditinggalkan. Doa untuk orang sakit ala rasulullah saw inilah doa untuk orang sakit yang diajarkan oleh rasulullah untuk bisa dilafalkan ketika kita sedang sakit

ArtikelMantra Buddha Pengobatan Bhaisajyaguru Buddha Mantra / Medicine Buddha MantraFriday, 30 November 2018 1700 WIBPengirim Hongamuletindo - Dibaca 27084 KaliSebagai manusia tentunya kita tidak terlepas dari penyakit, dan sebagai seorang Buddhis kita menyadari bahwa penyakit datang sebagai buah karma buruk yang kita lakukan di kehidupan ini maupun di kehidupan lampau. Semua Karma yang pernah dan akan kita perbuat harus kita tanggung akibatnya. Namun dalam menghadapi penyakit, ada 3 hal yang perlu kita lakukan yaitu Memperoleh pengobatan Medis Ini adalah sebuah kewajiban, untuk memperoleh kesembuhan tentunya kita perlu menjalani pengobatan dan mengkonsumsi obat dan vitamin yang membantu proses penyembuhan tubuh kita Mengkonsumi makanan sehat Mencegah lebih baik daripada mengobati sehingga akan lebih baik kita mengatur apa yang masuk ke dalam mulut kita, menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh agar terhindar dari penyakit Berdoa dan Berdana Bersedekah Berdana / bersedekah pun bisa membawa kesehatan , misalnya selagi tubuh kita sehat kita berdana obat obatan ke panti , atau berdana suplemen dan vitamin / obat ke bhikkhu atau yayasan sosial, ketika ada saudara dan orang yang kurang mampu dan kondisi kita lebih mampu, kita bisa berdana dengan memberikan dia suplemen kesehatan kepadanya secara gratis. Untuk berdoa, salah satu doa terbaik dalam proses penyembuhan adalah melafalkan mantra Buddha Pengobatan. Dengan melafalkan mantra Buddha Pengobatan bukan berarti kita memperoleh hasil dalam semalam, kita boleh berdoa dengan mengharapkan kesembuhan namun untuk beberapa kasus , kita berdoa untuk mengharapkan yang terbaik. Berikut ini adalah Paritta dari Buddha Pengobatan Medicine Buddha Mantra yang bisa anda praktekkan, semoga anda memperoleh kesembuhan dan usia yang panjang MANTRA BUDDHA PENGOBATAN MEDICINE BUDDHA MANTRA Namo Bhagavate Bhaisajyaguru Vaidurya Prabharajaya Tathagathaya Arhate Samyaksambuddhaya Tadyatha Om Bhaisajye Bhaisajye Bhaisajya Samudgate Svaha 108x Dua Belas Ikrar Agung Buddha Pengobatan setelah mencapai Pencerahan, menurut Sutra Buddha Pengobatan 1. Saya berikrar bahwa tubuh saya akan bersinar sebagai sinar terang cemerlang di dunia yang tak terhitung dan tak terbatas ini, melimpahi semua makhluk, menyingkirkan ketidaktahuan, dan kekhawatiran mereka dengan ajaran-ajaran saya. Semoga semua makhluk menjadi seperti saya, dengan status dan karakter sempurna, pikiran dan jiwa tulus, dan akhirnya mencapai pencerahan seperti Buddha. 2. Saya berikrar bahwa tubuh saya seperti sinar kristal yang murni dan tanpa cela yang memancarkan cahaya indah ke setiap sudut, menerangi dan mencerahkan semua makhluk dengan kebijaksanaan. Dengan berkah kasih sayang, semoga semua makhluk memperkuat kekuatan spiritual dan energi fisik mereka, sehingga mereka bisa mewujudkan impian mereka di jalur yang benar. 3. Saya berikrar bahwa saya akan memberikan dengan cara kebijaksanaan tanpa batas, semua makhluk dengan hal-hal yang tak habis-habisnya yang mereka butuhkan, dan membebaskan mereka dari segala rasa sakit dan rasa bersalah yang diakibatkan oleh keinginan materialistis. Meskipun pakaian, makanan, akomodasi, dan transportasi sangat penting, namun harus digunakan dengan bijak juga. Selain dikonsumsi sendiri, sisanya harus dengan murah hati dibagikan bersama masyarakat sehingga semua bisa hidup bersama secara harmonis. 4. Saya berikrar untuk memimpin orang-orang yang telah tersesat kembali ke jalan kebenaran. Biarkan mereka memperbaiki diri dan kembali ke jalan Buddha untuk pencerahan. 5. Saya berikrar bahwa saya akan memungkinkan semua makhluk untuk mematuhi sila-sila bagi kemurnian spiritual dan perilaku moral. Jika ada pengulangan kesalahan atau pelanggaran, mereka harus dibimbing untuk pertobatan. Asalkan mereka benar-benar menyesali perbuatan salah mereka, dan berikrar untuk berubah dengan doa yang terus-menerus dan keyakinan yang kuat kepada Buddha, mereka dapat menerima sinar pengampunan, memulihkan moral dan kemurnian mereka yang hilang. 6. Saya berikrar bahwa semua makhluk yang memiliki disabilitas fisik atau sakit dalam segala aspek diberkahi dengan kesehatan yang baik, baik secara fisik maupun mental. Semua yang memberi hormat kepada Buddha dengan teguh akan diberkati. 7. Saya berikrar untuk meringankan semua rasa sakit dan kemiskinan dari yang sangat sakit dan miskin. Orang sakit disembuhkan, orang yang tak berdaya dibantu, orang miskin dibantu. 8. Saya berikrar untuk membantu perempuan yang sedang mengalami penderitaan dan penyiksaan dan ingin dilahirkan kembali menjadi pria. Dengan mendengar nama saya, memberi penghormatan dan doa, keinginan mereka akan dikabulkan dan akhirnya mencapai Kebuddhaan. 9. Saya berikrar untuk membebaskan semua makhluk dari pikiran jahat dan kendalinya. Saya akan menuntun mereka ke jalan terang melalui penanaman kebenaran dan kemurnian pada mereka sehingga mereka akan berjalan sesuai dengan Buddha. berikrar untuk menyelamatkan para tahanan yang telah benar-benar bertobat dan korban bencana alam. Mereka yang tulus akan diberkahi oleh kekuatan agung saya dan terbebas dari penderitaan. berikrar untuk menyelamatkan mereka yang menderita kelaparan dan mereka yang melakukan kejahatan untuk mendapatkan makanan. Jika mereka mendengar nama saya dan dengan teguh menghargainya, saya akan menuntun mereka pada manfaat Dharma dan memberi mereka makanan terbaik dan akhirnya menjalani hidup yang tenang dan bahagia. berikrar untuk menyelamatkan mereka yang menderita kemiskinan, tersiksa oleh nyamuk dan tawon siang dan malam. Jika mereka menemukan nama saya, menghargai dengan tulus dan berlatih dharma untuk memperkuat kebajikan mereka, mereka akan bisa mencapai keinginan mereka. More Articles

1 Memanjatkan Doa untuk Orang Sakit Biar Cepat Sembuh. Salah satu berkah tak terkira yang diterima oleh orang sakit adalah doa tulus dari orang yang menjenguknya. Kita sebagai sesama Muslim harus setulus hati mendoakan agar ia diberikan kesembuhan, diangkat penyakitnya, dan diringankan beban keluarganya.

MERAWAT ORANG SAKIT Pengertian sehat dan sakit Dalam kehidupan kita sehari-hari kita mengalami saat-saat sehat dan kadang-kadang menderita sakit. Tidak ada seorang pun yang sehat terus menerus atau sakit terus menerus. Sehat dan sakit menimpa semua makhluk yang hidup silih berganti. Jika kita sedang sehat, kita dapat melakukan segala kegiatan dan aktivitas sehari-hari dengan ringan, enak dan nyaman. Saat kita sedang sehat berarti organ-organ dalam tubuh kita sedang berfungsi dengan baik. Sebaliknya jika badan kita sedang sakit, kita merasa berat untuk melakukan kegiatan apapun. Kita memerlukan pertolongan orang lain untuk membantu segala aktivitas dan kegiatan kita, termasuk memberikan makanan, minuman, obat dan sebagainya. Jadi saat kita sedang Sakit berarti organ-organ dalam tubuh kita tidak bekerja dengan semestinya, terganggu dan tidak menurut. Cara merawat orang sakit. Bila kita atau teman kita sedang menderita sakit, kita harus dapat membantu meringankan penderitaan yang dialaminya dengan cara Menjenguk dan menghiburnya Langkah pertama jika kita mendengar berita bahwa teman kita sakit adalah datang menjenguknya di rumah atau di rumah sakit di mana dia dirawat. Menjenguk dan memberikan motivasi bahwa ia pasti sembuh dari penyakitna merupakan dorongan yang kuat bagi proses penyembuhanya. Orang yang sedang sakit memerlukan nasehat dan motivasi untuk proses penyembuhanya. Membacakan paritta suci untuk kesembuhan dan pelimpahan jasa kebaikan kepada yang sedang sakit agar mereka lekas sembuh. Membantu mengobati atau menolongnya Jika kita tidak mempunyai kesibukan yang berarti, kita dapat menunggui teman kita yang sakit itu dan membantu menyuapinya makan dan minum obat yang diberikan dokter. Memberi obat yang sesuai dengan penyakitnya, misal luka ringan diberikan obat merah, anti memar, demam dikompres, memberi obat penurun panas, dll. Kuncipenyembuhan dari Bhaisajyaguru Buddha berada pada sinar biru putih, menyinari pakaian dan makanan minuman dari pasien, ini merupakan rahasia untuk menolong orang sakit. Sesungguhnya Sadhana Tantra Istadevata Bhaisajyaguru Buddha tidak hanya dapat menyembuhkan diri sendiri, namun juga dapat menaklukkan mara dan memukul mundur para musuh. Mahakaruna Dharani Sutra Mahakarunikacitta Dharani Sutra Nilakantha Dharani Sutra Nama lengkap Sutra ini Sutra tentang Dharani Kasih Sayang dari Hati Suci yang Maha Agung, nan Luas, Sempurna, Tak Terbatas dari Bodhisattva Avalokitesvara Tangan Seribu dan Seribu Mata Thousand-Handed and Thousand-Eyed Avalokitesvara Bodhisattva's Vast, Perfect, Unimpeded, Great-Compassionate Heart Dharani Sutra Tsin Sau Tsin Ngarn Gwun Syde Yarm Poe Sard Gworng Dhye Yiun Moon Moe Ngoy Dhye Bey Sum Tor Lor Ney Ging Qian Shou Qian Yan Guan Shi Yin Pu Sa Guang Da Yuan Man Wu Ai Da Bei Xin Tuo Luo Ni Jing Tripitaka No. 1060 * Bodhisattva Avalokitesvara juga dikenal dengan nama Kwan Shi Yin Pu Sha atau Kwan Im Pu Sha. Sutra ini diterjemahkan pada jaman Kerajaan Tang oleh Shramana Bhagavat-Dharma dari India Barat. Sutra ini diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris oleh Silfong Tsun. Demikian yang telah Ku dengar, suatu ketika Sang Buddha Sakyamuni Tathagataya berada di gunung Potalaka, di istana berhiasan beragam permata, kediaman Bodhisattva Avalokitesvara, Beliau duduk bersila di atas mahkota kebesaran singgasana berhiasan beragam batu permata. Ratusan kibaran bendera warna-warni yang sangat berharga terpasang menghiasi sekelilingnya. Saat itu, Sang Tathagata, di atas mahkota singgasananya, bermaksud memberi ajaran Dharma tentang Mantra yang tak terlupakan, Beliau dikelilingi oleh tak terhingga banyaknya Bodhisattva-Mahasattva, mereka adalah Bodhisattva Dharani-Raja, Bodhisattva Ratna-Raja, Bodhisattva Bhaisajya-Raja, Bodhisattva Bhaisajya-Samudgate, Bodhisattva Avalokitesvara, Bodhisattva Mahastamaprata, Bodhisattva Avatamsaka, Bodhisattva Great-Sublime, Bodhisattva Precious-Deposit, Bodhisattva Virtue-Store, Bodhisattva Vajragarbha, Bodhisattva Akasagarbha, Bodhisattva Maitreya, Bodhisattva Samantabhadra, Bodhisattva Manjushri dan Bodhisattva-Mahasattva yang lainnya. Semuanya adalah para Pangeran Agung Dharma yang telah di-Abhiseka. Sang Buddha juga dikelilingi oleh tak terhingga banyaknya Arahat yang telah mencapai kesepuluh tingkatan Arahat, dipimpin oleh Arya Maha-Kasyapa. Beliau juga ditemani oleh tak terhingga banyaknya para Dewa Surga Brahma, dipimpin oleh Brahma Sinza; Beliau juga ditemani oleh tak terhingga banyaknya para Dewa Surga Kamaloka, dipimpin oleh Dewa Gopaka; Beliau juga ditemani oleh tak terhingga banyaknya para Dewa Surga Caturmaharajaloka, dipimpin oleh Dewa Dhritarastra; Beliau juga ditemani oleh tak terhingga banyaknya para Dewa, Naga, Yaksha, Gandharva, Asura, Garuda, Kimnara, Mahoraga, Manusia, Amanusya, dipimpin oleh Maharaja Naga Agung nan Mulianya Surgawi; Beliau juga ditemani oleh tak terhingga banyaknya para Dewi dari Surga Kamaloka, dipimpin oleh Dewi Mata Kesucian; Beliau juga ditemani oleh tak terhingga banyaknya para Dewa Surga Sunyata, Dewa sungai dan lautan, Dewa sumber mata air, Dewa danau, Dewa obat-obatan, Dewa hutan, Dewa tempat kediaman, Dewa api, Dewa bumi, Dewa angin, Dewa tanah, Dewa pegunungan, Dewa batu-batuan, Dewa istana, dan para Dewa yang lainya. Semuanya datang dan berkumpul bersama dalam Persamuan Agung ini. Pada saat itu dalam Persamuan Agung, Bodhisattva Avalokitesvara secara diam-diam memancarkan Cahaya Agungnya, sehingga seluruh dunia di sepuluh penjuru, bersamaan dengan sistem dunia tiga-ribu-maha-ribu alam semesta ini, semuanya bersinar berkilauan keemasan. Istana-istana surgawi, istana-istana para Naga, dan istana-istana para Dewata semua bergetar. Sungai-sungai, lautan, gunung-gunung cincin-besi Cakravada-parvata, gunung-gunung Sumeru, gunung-gunung bumi, dan gunung-gunung kegelapan juga ikut bergetar. Cahaya berbagai matahari, berbagai bulan, berbagai mutiara, api, dan perbintangan semuanya menjadi lenyap. Menyadari kejadian yang sangat langka ini, Bodhisattva Dharani-Raja menjadi sangat tertegun bercampur kagum, sehingga Beliau bangkit dari tempat duduknya, bersikap anjali merangkap kedua tangan dan bertanya kepada Sang Buddha dengan lanunan syairnya; “Siapakah yang telah mencapai tingkat ke-Buddhaan saat ini, Memancarkan Sinar Suci terang benderang ke segala penjuru? Seluruh dunia di sepuluh penjuru berkilauan keemasan, Demikian pula dengan sistem Tiga-ribu-maha-ribu dunia alam semesta ini. Siapakah yang telah mencapai kebebasan sempurna saat ini, Menunjukkan Kekuatan Suci nan langka? Tak terhingga dunia Tanah Suci Buddha semua bergetar, Demikan pula dengan istana-istana para Naga dan Dewata. Saat ini semua persamuan ikut bertanya, Tak tahu, siapakah yang memiliki kekuatan ini. Apakah Beliau Sang Buddha, Sang Bodhisattva, atau Arya Arahat, Atau Dewa Brahma, Dewa Mara, para Dewa Surgawi, ataukah Dewa Sakra Sang Raja Langit? Kami memohon kepada Bhagavate, welas asihNya, Untuk memberitahu kami asal dari Kekuatan Suci nan Agung ini.” Sang Buddha kemudian berkata kepada Bodhisattva Dharani-Raja; “Orang budiman, engkau semua seharusnya tahu bahwa di persamuan ini ada seorang Bodhisattva-Mahasattva yang bernama Avalokitesvara, makhluk agung yang tak ada batasnya. Beliau telah mencapai tingkatan welas asih dan kasih sayang yang agung nan sempurna sejak dulu, tak terhitung banyaknya Kalpa-Kalpa sebelumnya, dan telah sempurna mencapai ajaran tak terbatas dari Pintu-Pintu Dharma berdasarkan kemantraan. Untuk memberikan kedamaian dan kebahagian kepada semua makhluk, Beliau memancarkan kekuatan sinar agungnya.” Setelah Sang Buddha selesai berkata demikian, Bodhisattva Avalokitesvara bangkit dari tempat duduknya, merapikan jubahnya dan bersikap anjali kepada Sang Buddha sambil berkata “Bhagavate, saya memiliki sebuah mantra yang berasal dari Dharani Kasih Sayang dari Hati Suci yang Maha Agung dan ingin segera memberitahukannya, untuk memberikan ketenangan dan kebahagiaan kepada semua makhluk; untuk menyembuhkan semua penyakit; untuk memberikan usia yang panjang; untuk menggapai kekayaan; untuk menghapuskan semua karma buruk dan dosa-dosa berat; untuk menghindari bahaya dan malapetaka; untuk menghasilkan pahala dari ajaran Dharma; untuk menyempurnakan akar kebajikan dan kemuliaan; untuk melenyapkan rasa takut; untuk mencapai semua keinginan yang baik. Bhagavate, mohon berikan welas asih anda, ijinkan saya untuk berucap.” Sang Buddha berkata ”Orang budiman, engkau memiliki welas asih dan kasih sayang yang sempurna, untuk memberikan kedamaian dan kebahagiaan kepada semua makhluk, engkau ingin mengulas Mantra yang Agung ini, saat ini adalah waktu yang tepat, silahkan membeberkannya, Tathagata sangat berbahagia dan menyetujuinya, demikian pula dengan semua Para Buddha.” Bodhisattva Avalokitesvara kemudian berkata kepada Sang Buddha; ”Bhagavate, saya ingat ketika dulu, sejak tak terbayangnya jutaan kalpa-kalpa yang lampau, Seorang Buddha, yang bernama Raja Ribuan Sinar Tak Bergeming Tathagataya, telah muncul di dunia. Berkat welas asih dan kesadaran agungnya terhadap saya dan seluruh makhluk, Sang Buddha, Tathagataya mengucapkan Mantra yang sangat luas, sempurna, tak terbatas, Mantra Mahakaruna ini, kemudian mengusap kepalaku dengan tangan emasnya dan berkata ’Orang budiman, engkau harus selalu ingat Mantra Agung ini, agar dapat memberikan manfaat dan kebahagiaan sempurna kepada semua makhluk pada jaman kejahatan masa mendatang.’. Saat itu saya masih berada pada tingkatan Bhumi pertama tingkatan Bodhisattva bejumlah 10 tingkatan, setelah mendengar mantra tersebut, saya melampaui tingkatan Bhumi kedelapan. Saya sangat berbahagia, kemudian saya bertekad ’Jika saya dapat memberikan manfaat dan kebahagiaan kepada seluruh makhluk di masa mendatang, biarlah saya mendapatkan seribu tangan dan seribu mata di badanku.’. Setelah mengucapkan tekadku, saya mendapatkan sepenuhnya seribu tangan dan seribu mata di tubuhku, kemudian dataran di dunia sepuluh penjuru bergetar secara enam cara, ribuan Para Buddha dari sepuluh penjuru memancarkan sinarnya ke tubuhku dan menyinari dunia-dunia tak terbatas dari sepuluh penjuru. Sejak itu, dari Para Buddha dan Persamuan Agungnya, saya selalu mendengar, menerima dan mengingat selalu Mantra Agung ini, dan kegembiraan selalu terulang kembali dari hati yang paling dalam, membuatku sangat bahagia. Sehingga, saya bisa melampaui tak terhitung jutaan kalpa rantai kelahiran dan kematian. Sejak itu pula, saya selalu mengingat dan melafalnya, dan tidak pernah melupakannya. Karena selalu mengingatnya, saya selalu terlahirkan secara spontan dari bunga-bunga Teratai Suci di hadapan Para Buddha, dan tidak pernah lahir sekalipun dari kandungan. ” “Jika ada dari para Bikshu, Bikshuni, Upasaka, Upasika, para remaja suci yang ingin melafal dan mengingat mantra ini, pertama-tama harus membangkitkan Hati Suci Bodhicitta yang berdasarkan kasih sayang agung, dan kemudian mengikuti saya melafalkan tekad-tekad bodhisattva ini paramita Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma; Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya memperoleh Mata Kebijaksanaan; Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya dapat menyeberangkan semua makhluk ke pantai seberang membebaskan semua makhluk dari penderitaan; Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya memperoleh berbagai kebijakan untuk menyadarkan beragam makhluk; Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya berada dalam perahu Prajna kebijaksanaan agung; Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya menyeberangi lautan kesengsaraan; Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna disiplin berdasarkan peraturan Buddhis, kesadaran murni dan kebijaksanaan murni; Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mencapai puncak Nirvana; Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya berada dalam kediaman tanpa perbuatan suatu keadaan tanpa pikiran-pikiran salah; Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya bersatu dengan Tubuh Agung Dharma Dharma-Kaya; Jika saya tiba di gunung pedang dan golok amarah dan peperangan, dengan sendirinya gunung pedang dan golok tersebut pecah dan hancur; Jika saya tiba di minyak mendidih bencana dan malapetaka, dengan sendirinya minyak mendidih tersebut kering; Jika saya tiba di neraka, dengan sendirinya neraka tersebut lenyap; Jika saya tiba di alam preta makhluk halus kelaparan, dengan sendirinya mereka menjadi kenyang; Jika saya tiba di negeri asura mahluk besar setengah dewa, suka berperang, dengan sendirinya pikiran jahat mereka padam; Jika saya tiba di dunia binatang, dengan sendirinya mereka menyadari kebijaksanaan agung.” “Setelah mengucapkan tekad murni tersebut, sebutkan namaku Namo Kwan Im Pu Sha dengan keyakinan dan hati yang murni, juga sebutkan nama guruku – Buddha Amitabha Tathagataya Namo Omitofo juga dengan keyakinan dan hati yang murni, kemudian lafalkan mantra ini 5 kali atau lebih seharinya, untuk melenyapkan dosa-dosa berat dari proses kelahiran dan kematian yang terkumpul sejak ratusan-ribuan-jutaan kalpa-kalpa yang lampau.” Bodhisattva Avalokitesvara kemudian berkata kepada Sang Buddha “Bhagavate, jika ada para manusia atau para dewa yang dapat melafal dan mengingat mantra dari Mahakaruna Dharani ini, ketika menjelang kematian, semua Para Buddha dari sepuluh penjuru akan datang dengan tangan terbuka, mereka akan terlahirkan di Tanah Suci Buddha manapun yang mereka inginkan.” Bodhisattva Avalokitesvara juga berkata kepada Sang Buddha “Bhagavate, jika ada siapa saja yang mampu melafal dan mengingat Mantra Agung dari Mahakaruna Dharani ini, terjatuh ke 3 alam penderitaan alam binatang, alam preta dan alam neraka, maka aku bertekad untuk tidak mencapai ke-Buddhaan Samyak-Sambodhi. Jika ada siapa saja yang mampu melafal dan mengingat Mantra Agung dari Mahakaruna Dharani, tidak dapat terlahirkan di Tanah Suci Buddha manapun, maka aku bertekad untuk tidak mencapai ke-Buddhaan. Jika ada siapa saja yang mampu melafal dan mengingat Mantra Agung dari Mahakaruna Dharani, tidak bisa mencapai berbagai Samadhi yang tak terbatas dan tidak dapat mencapai kebijaksanaan, maka aku bertekad untuk tidak mencapai ke-Buddhaan. Jika ada siapa saja yang mampu melafal dan mengingat Mantra Agung dari Mahakaruna Dharani, tidak bisa mencapai apa saja yang dikehendakinya dalam masa kehidupannya, maka mantra ini tidak bisa dinamakan Dharani Kasih Sayang dari Hati Suci yang Maha Agung, kecuali kalau digunakan oleh siapa saja yang tidak budiman atau oleh siapa saja yang tidak sepenuhnya yakin. Jika ada seorang wanita yang tidak menyukai tubuhnya dan menghendaki tubuh lelaki, jika mampu melafal Mantra Agung dari Mahakaruna Dharani tetapi tidak dapat merubah tubuh wanitanya menjadi tubuh lelaki, maka aku bertekad untuk tidak mencapai ke-Buddhaan. Tetapi, jika ada sedikit saja keragu-raguan, maka keinginannya tak mungkin tercapai. Jika ada siapa saja yang mengambil tanpa ijin makanan, minuman, ataupun barang-barang milik para Sangha para Bikshu atau Bikshuni, walaupun seribu Para Buddha muncul di dunia, dia tidak mau minta pengampunan dan berubah. Walaupun jika ia minta pengampunan, dosa-dosanya tidak dapat diampuni. Tetapi saat ini, jika mampu melafal berulang kali Mantra Agung dari Mahakaruna Dharani, maka dosa-dosanya akan dapat lenyap. Barang siapa yang mengambil atau menggunakan tanpa ijin, minuman, makanan atau barang-barang milik para Sangha, maka ia harus minta pengampunan kepada Para Tathagata dari sepuluh penjuru untuk melenyapkan dosa-dosanya. Dan, ketika melafalkan berulang kali Mantra Agung Mahakaruna Dharani ini, Para Tathagata dari sepuluh penjuru akan datang dan menjadi saksi, maka seluruh dosa-dosa berat dan segala rintangan akan dapat lenyap. Semua karma-karma buruk dan dosa-dosa berat, seperti sepuluh perbuatan jahat membunuh, mencuri, selingkuh, berbohong, berkata kasar, memfitnah, bermuka dua, tamak, amarah, dan pikiran tidak benar, lima perbuatan dosa tak terampuni membunuh ibu, membunuh ayah, membunuh Arahat, melukai Sang Buddha, membubarkan Sangha, mencaci-maki orang lain, mencaci-maki ajaran Dharma, melanggar Atha-Sila, melanggar Sila yang lainnya, menghancurkan Stupa, menghancurkan Vihara, mencuri barang milik Sangha, dan tidak menghormati perbuatan Suci-Brahma, semua dosa-dosa itu akan dapat lenyap dengan melafal Mantra Agung Mahakaruna Dharani, kecuali jika orang tersebut tidak yakin dengan mantra ini, maka dosa kecil dan karma buruk kecil sekalipun tidak dapat lenyap, apalagi dosa-dosa berat yang lainnya. Tetapi walaupun dosa-dosa berat tidak segera lenyap, pelafalan berulang akan menjadi bibit Hati Suci di masa mendatang.” Bodhisattva Avalokitesvara kemudian berkata kepada Sang Buddha “Para manusia dan para dewa yang mampu melafal dan mengingat Mantra Agung dari Mahakaruna Dharani akan mendapatkan Lima belas kehidupan yang baik dan tidak akan mendapatkan Lima belas kematian buruk. Lima belas kematian buruk adalah 1. Mereka tidak akan meninggal akibat kelaparan dan kemiskinan; 2. Mereka tidak akan meninggal akibat hasil pemukulan, dipenjarakan, atau siksaan lainnya; 3. Mereka tidak akan meninggal di tangan musuh yang kejam; 4. Mereka tidak akan meninggal dalam pertempuran; 5. Mereka tidak akan meninggal akibat serangan harimau, serigala atau binatang ganas lainnya; 6. Mereka tidak akan meninggal akibat racun dari ular, kalajengking atau binatang beracun lainnya; 7. Mereka tidak akan meninggal akibat tenggelam atau terbakar; 8. Mereka tidak akan meninggal akibat diracuni; 9. Mereka tidak akan meninggal akibat sengatan serangga; 10. Mereka tidak akan meninggal akibat sakit kejiwaan; 11. Mereka tidak akan meninggal akibat tanah longsor atau tertimpa pepohonan; 12. Mereka tidak akan meninggal akibat mimpi buruk yang dikirim oleh orang/makhluk jahat; 13. Mereka tidak akan meninggal akibat makhluk-makhluk halus atau dewa jahat; 14. Mereka tidak akan meninggal akibat penyakit ganas di sekujur tubuh mereka; 15. Mereka tidak akan meninggal akibat bunuh diri. Mereka yang mampu melafal dan mengingat Mantra Agung dari Mahakaruna Dharani tidak akan mengalami Lima belas kematian buruk dan akan mendapatkan Lima belas kehidupan yang baik seperti 1. Di negeri tempat kelahiran mereka akan selalu mendapati pemimpin yang baik; 2. Mereka akan selalu terlahirkan di negeri yang baik; 3. Mereka akan selalu terlahirkan pada saat yang baik; 4. Mereka akan selalu bertemu dengan kawan-kawan yang baik dan budiman; 5. Organ tubuh dan panca indera mereka selalu sempurna; 6. Hati Suci mereka akan tumbuh dan berkembang sempurna; 7. Mereka tidak akan melanggar hukum; 8. Seluruh keluarga mereka akan selalu baik dan harmonis; 9. Mereka akan selalu mendapati kebutuhan sandang dan pangan yang mencukupi; 10. Mereka akan selalu dihormati dan mendapatkan pertolongan dari orang lainnya; 11. Barang-barang milik mereka tidak akan diambil atau dicuri oleh orang lain. 12. Mereka akan mendapati segalanya yang mereka inginkan; 13. Para Naga, Dewa, dan Makhluk Suci lainnya akan selalu melindungi mereka; 14. Di negeri atau tempat kelahiran mereka akan selalu bertemu Sang Buddha dan dapat mendengarkan ajaran Dharma; 15. Mereka akan dapat mendengarkan dan mampu tercerahkan oleh inti murni ajaran Dharma yang sesuai. Siapa saja yang mampu melafal dan mengingat Mantra Agung dari Mahakaruna Dharani akan mendapatkan Lima belas kelahiran yang baik. Semua para dewa dan manusia semestinya selalu melafal dan mengingatnya tanpa rasa malas.” Setelah berkata demikian, Bodhisattva Avalokitesvara bersikap anjali, berdiri di depan persamuan, memancarkan welas asih dan kasih sayangnya yang agung nan sempurna kepada semua makhluk, sambil tersenyum Beliau melafalkan Mantra Agung nan Luas, Sempurna, Tak Terbatas, Dharani Kasih Sayang dari Hati Suci yang Maha Agung Namo Ratna-Trayaya Na Mo Ho La Ta Na To La Ye Ye Namo Aryavalokitesvaraya Na Mo Oh Li Ye Po Lu Cie Ti Suo Po La Ye Bodhisattvaya Mahasattvaya Mahakarunikaya Phu Thi Sa To Po Ye Mo Ho Sa To Po Ye Mo Ho Cia Lu Ni Cia Ye Om Sarva Abhaya Sunadasyah An Sa Pu La Fa Yi Su Ta Na Ta Sie Namo Sukrimama Aryavalokitesvara-Garbha Na Mo Si Ci Li To Yi Meng Oh Li Ye Po Lu Ci Ti Se Fu La Ling To Po Namo Nilakantha Siri Maha Bhadrasrame Na Mo Na La Cin Ci Si Li Mo Ho Puan To Sa Mi Sarvathasubhamajeyam Sarvasattvanamawarga Mahadhatu Sa Po Oh Tha Tou Su Peng Oh Se Yin Sa Po Sa To Na Mo Po Sa To Na Mo Po Cia Mo Fa The Tou Tadyata Om Avaloke-lokite-kalate Ta Ce Tha An Oh Po Lu Si Lu Cia Ti Cia Lo Ti Hari Maha Bodhisattva Sarva Sarva Mala Mala Yi Si Li Mo Ho Phu Thi Sa To Sa Po Sa Po Mo La Mo La Masi Mahahirdayam Kuru Kuru Karmam Mo Si Mo Si Li To Yin Ci Lu Ci Lu Ci Mung Kuru Kuru Vijayati Maha Vijayati Tu Lu Tu Lu Fa Se Ye Ti Mo Ho Fa Se Ye Ti Dhara Dhara Dharin Suraya To La To La Ti Li Ni Se Fu La Ye Chala Chala Mama Brahmaramukti Ce La Ce La Mo Mo Fa Mo La Mu Ti Li Ehi Ehi Chinda Chinda Harsam Prachali Yi Si Yi Si Se Na Se Na Oh La Sen Fu La Se Li Basa Basam Presaya Hulu Hulu Mala Fa Sa Fa Sen Fu La Se Ye Hulu Hulu Hilo Sara Sara Siri Siri Suru Suru Hu Lu Hu Lu Mo La Hu Lu Hu Lu Si Li Sa La Sa La Si Li Si Li Su Lu Su Lu Bodhiya Bodhiya Bodhaya Bodhaya Phu Thi Ye Phu Thi Ye Phu Tho Ye Phu To Ye Maitreya Nilakantha Darshinina Mi Ti Li Ye Na La Cin Ci Ti Li Se Ni Na Payamana Svaha Sidhaya Svaha Maha Sidhaya Svaha Po Ye Mo Na Sa Po Ho Si To Ye Sa Po Ho Mo Ho Si To Ye Sa Po Ho Sidhayogesvaraya Svaha Nilakantha Svaha Si To Yu Yi Se Pu La Ye Sa Po Ho Na La Cin Ci Sa Po Ho Varahanayaya Svaha Simhashira Mukaya Svaha Mo La Na La Sa Po Ho Si La Sen Oh Mu Ciu Ye Sa Po Ho Sarva Maha Sidhaya Svaha Cakra Sidhaya Svaha Sa Po Mo Ho Oh Si To Ye Sa Po Ho Ce Ci La Oh Si To Ye Sa Po Ho Padmahastaya Svaha Nilakanthavikaraya Svaha Po To Mo Cie Si To Ye Sa Po Ho Na La Cin Ci Pu Cia La Ye Sa Po Ho Mahasishankaraya Svaha Mo Po Lin Sen Cie La Ye Sa Po Ho Namo Ratna Trayaya Na Mo Ho La Ta Na To La Ye Ye Namo Aryavalokitesvaraya Svaha Na Mo Oh Li Ye Po Lu Cie Ti Suo Po La Ye Sa Po Ho Om Siddhyantu Mantrapadaya Svaha An Si Tien Tu Man To La Pa To Ye Sa Po Ho Saat Bodhisattva Avalokitesvara selesai melafal Mantra Agung tersebut, bumi bergetar dengan enam cara. Bunga-bungaan nan indah, langka dan sangat berharga berjatuhan dari surga langit dengan keindahan warna-warni yang memukat. Seluruh Para Buddha dari sepuluh penjuru berbahagia, sedangkan para Dewa Mara dan para pengikut aliran luar sangat ketakutan sampai bulu kuduk mereka pun berdiri. Seluruhnya dalam persamuan berhasil mencapai beragam tahapan spiritual, ada yang mencapai tingkat Srotapana, Sakradagamin, Anagamin dan Arahat 4 tingkatan suci dalam aliran Theravada; yang lainnya ada yang berhasil mencapai tingkatan Bhumi pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima bahkan sampai tingkatan Bhumi kesepuluh Dasa Bhumi = 10 tingkatan Bodhisattva. Sedangkan tak terlukiskan jumlah para makhluk yang membangkitkan Hati Suci mereka untuk membebaskan semua makhluk dari penderitaan. Kemudian Raja Surgawi Mahabrahma bangkit dari tempat duduknya, merapikan jubahnya bersikap anjali dan dengan hormat berkata kepada Bodhisattva Avalokitesvara “Sungguh agung, Mahasattva! Saya telah mengunjungi tak terhingga Persamuan Agung Para Buddha dan mendengarkan tak terhitung banyaknya ajaran Dharma dan Mantra, tetapi belum pernah mendengar begitu agungnya Dharani Kasih Sayang dari Hati Suci yang Maha Agung ini. Mahasattva, mohon beritahukan kami tentang ciri-ciri dari Mantra ini, kami semua bergembira untuk mendengarnya.” Bodhisattva Avalokitesvara berkata kepada Raja Mahabrahma “Demi memberikan kepentingan dan manfaat kepada semua makhluk, anda memberikan pertanyaan ini. Sekarang, mohon dengarkan baik-baik, saya akan utarakan secara singkat.” Bodhisattva Avalokitesvara kemudian berkata “Berdasarkan Hati Suci yang Welas Asih dan Kasih Sayang yang Maha Agung, berdasarkan Hati Suci yang tidak membeda-bedakan, berdasarkan Hati Suci yang tak bergeming, berdasarkan Hati Suci yang bersih dan tidak terikat, berdasarkan Hati Suci yang berdasarkan ke-Sunyataan, berdasarkan Hati Suci yang menghormati, berdasarkan Hati Suci yang rendah hati, berdasarkan Hati Suci yang tidak berbeda-beda, berdasarkan Hati Suci yang tidak memiliki bayangan pikiran, dan berdasarkan Hati Suci yang paling dalam. Saat ini, semua telah mengetahuinya bahwa Hati Suci yang demikian adalah ciri-ciri dari Mantra Agung ini, mohon semua menjalaninya dengan sesuai. ” Kemudian Raja Mahabrahma berkata “Kami sekarang telah mengetahui ciri-ciri dari Mantra Agung ini, mulai dari sekarang, kami akan selalu melafal dan mengingatnya dan tidak akan berani melupakannya.” Bodhisattva Avalokitesvara kemudian berkata “Jika ada orang budiman, siapa saja, yang mampu melafal dan mengingat Mantra Agung ini, bisa menumbuhkan Hati Suci yang maha luas dan bertekad untuk menyeberangkan semua makhluk ke pantai pembebasan, bisa melakukan Atha-Sila* secara badaniah, menumbuhkan Hati Suci yang tidak membeda-bedakan semua makhluk, berusaha melafal Mantra Agung ini tanpa rintangan, menyendiri dalam ruangan yang bersih, bersihkan badan, memakai pakaian yang bersih, memajang bendera-bendera berwarna-warni dan nyalakan lampu atau lilin, memberikan persembahan kepada Para Buddha atau Bodhisattva berupa wangi-wangian, bunga-bungaan, bermacam-macam makanan vegetarian, tidak menerawang, tidak memikirkan yang lain, dan melafalkan dan mengingat Mantra Agung ini sesuai dengan ajaran Dharma, maka, Bodhisattva Suryaprabha, Bodhisattva Chandraprabha mereka adalah Bodhisattva-Mahasattva dari Sang Buddha Bhaishajaguru Tathagataya dan tak terhingga banyaknya Para Dewa dan Pertapa Suci akan datang menjadi saksi dan membantu pelafalan menjadi lebih sempurna. * Atha-Sila; Untuk menjalankan sila ini, seseorang harus melaksanakan 1. memakan hanya makanan non hewani vegetarian/vegan; 2. hanya makan sekali pada waktu siang hari; 3. menjaga 5 peraturan utama tidak membunuh, tidak mengambil tanpa ijin mencuri, tidak melakukan perselingkuhan, tidak berkata yang tidak benar berbohong, tidak makan atau minum makanan atau minuman yang memabukkan minuman beralkohol atau obat-obat bius. Kemudian saya akan menerangi mereka dengan seribu mata, menjaga dan membantu mereka dengan seribu tangan. Sejak saat itu, mereka akan mampu mengetahui semua pengetahuan duniawi, dan akan secara sempurna mengerti semua ajaran, theori, atau ilmu gaib dari aliran luar, demikian pula dengan kitab-kitab Veda.” Siapa saja yang mampu melafal dan mengingat Mantra Agung ini, mampu menyembuhkan semua 84000 macam penyakit dunia tanpa pengecualian. Bahkan dia mampu mengendalikan semua makhluk halus, menghancurkan para Dewa Mara Surgawi, dan menenangkan semua pengikut aliran luar. Siapa saja yang sedang membaca kitab-kitab Sutra atau sedang bermeditasi Dhyana/Chan/Zen di pegunungan atau di hutan, kemudian ada dewa gunung, beragam makhluk-makhluk halus ataupun Dewata datang menganggu dan membuatnya tidak bisa berkonsentrasi, lafalkan mantra ini sekali, maka semua para makhluk-makhluk itu akan terikat. Siapa saja yang mampu melafal Mantra Agung ini sesuai dengan ajaran Dharma dan membangkitkan perasaan welas asih dan kasih sayang yang murni kepada semua makhluk, maka saya akan memanggil semua para Dewa yang budiman, para Raja Naga, dan para Vajrasattva untuk mengikuti dan melindungi mereka, tidak pernah meninggalkan mereka sendirian, selalu menjaga mereka sama seperti menjaga mata dan jiwa sendiri.” Kemudian Bodhisattva Avalokitesvara mengucapkan syairnya “Saya menugaskan para Vajrasattva Ucchusma, Kundalin, Ankusa dan delapan Makhluk Suci, Shankara Sang Ksatria perkasa, untuk selalu menjaga Sang Pelafal Mantra Agung; Saya menugaskan Mahesvara, Narayana, Kumbhiraba dan Kapila, untuk selalu menjaga Sang Pelafal Mantra Agung; Saya menugaskan para Paji, Sahassakka, para Chebud yang budiman dan Kimnara, untuk selalu menjaga Sang Pelafal Mantra Agung; Saya menugaskan para Sajamahora, Kumbhanda, Katabhutana dan Banjra, untuk selalu menjaga Sang Pelafal Mantra Agung; Saya menugaskan Raja Bhipagara, Vitasahara yang bermoral, untuk selalu menjaga Sang Pelafal Mantra Agung; Saya menugaskan Raja Brahma Sambra, lima suku para Dewa Surgawi dan Raja Dewa Yama, untuk selalu menjaga Sang Pelafal Mantra Agung; Saya menugaskan Dewa Sakra Devanam Indra Sang Raja langit Surga Trayastrimsa, Maha Dewi Sarasvati dan para Vardhana, untuk selalu menjaga Sang Pelafal Mantra Agung; Saya menugaskan Raja Dewa Dhritarastra, Raksasi raksasa wanita Hariti, para Dewa dan Dewi yang perkasa, untuk selalu menjaga Sang Pelafal Mantra Agung; Saya menugaskan Raja Dewa Virudhaka, Raja Dewa Virupaksa dan Raja Dewa Vaisravana, untuk selalu menjaga Sang Pelafal Mantra Agung; Saya menugaskan Raja Burung Merak Emas dan dua puluh delapan suku Maha Pertapa Suci, untuk selalu menjaga Sang Pelafal Mantra Agung; Saya menugaskan Manibhadra dan Jendral Pancika Phalava, untuk selalu menjaga Sang Pelafal Mantra Agung; Saya menugaskan Nanda, Upananda dan Raja Naga Sagara Ibhra, untuk selalu menjaga Sang Pelafal Mantra Agung; Saya menugaskan para Asura, Gandharva, Karuna, Kimnara dan Mahoraga, untuk selalu menjaga Sang Pelafal Mantra Agung; Saya menugaskan Dewa Api, Dewa Guntur, Dewa Petir, Raja Khumbhanda dan Para Pisaca, untuk selalu menjaga Sang Pelafal Mantra Agung; Para Dewa yang budiman, para Raja Naga dan para Dewi, bersama dengan 500 pasukan Yaksha yang perkasa, mereka akan selalu menjaga Sang Pelafal Mantra Kasih Sayang Maha Agung. Jika Sang Pelafal berada di hutan atau pedalaman tanpa penghuni, para Dewa yang budiman akan selalu menjaga dan saling bergantian untuk menghapuskan rintangan dan kemalangan. Jika Sang Pelafal tersesat jauh di pegunungan, karena melafal Mantra Agung ini, maka para Dewa dan Raja Naga akan menjelma menjadi orang-orang budiman dan menunjukkan jalan keluarnya. Jika Sang Pelafal kekurangan air dan memerlukan api, pada saat di pegunungan, di hutan atau di pedalaman, para Raja Naga akan melindungi dan secara gaib memberikan air dan api untuknya.” Bodhisattva Avalokitesvara kemudian mengucapkan syair penghancur kemalangan yang sangat menenangkan hati “Ketika sedang berjalan di pegunungan, hutan atau di pedalaman, jika bertemu dengan harimau, serigala atau binatang buas lainnya, atau bertemu dengan ular atau makhluk-makhluk halus yang jahat, mereka tidak akan dapat menyentuh Sang Pelafal ketika mendengarkan Mantra ini; Ketika sedang mengarungi sungai atau lautan, naga beracun, naga banjir dan Makara, Yaksha, Raksha, ikan atau kura-kura, semua akan mengelak ketika mendengar Mantra Agung ini; Ketika dihadang berbagai pertempuran, penjarahan, atau berbagai kerusuhan, lafalkan Mantra Agung Mahakaruna dengan kesungguhan hati, perasaan kasihan akan muncul dalam hati mereka dan segera pergi; Jika ada yang ditangkap oleh penegak hukum, diikat atau dipenjarakan, lafalkan Mantra Agung Mahakaruna dengan kesungguhan hati, dengan perasaan kasihan, sang penegak hukum membebaskannya; Jika berada di sebuah kediaman seseorang yang penuh dengan serangga beracun peliharaan, ketika akan diracuni melalui minuman, makanan atau obat-obatan, lafalkan Mantra Agung Mahakaruna dengan kesungguhan hati, maka racun tersebut akan berubah menjadi madu; Jika seorang ibu yang akan segera melahirkan, makhluk halus jahat datang untuk menghalangi dan memberikan penderitaan yang sangat, lafalkan Mantra Agung Mahakaruna dengan kesungguhan hati, mereka akan pergi, dan kelahiran pun akan berjalan lancar; Jika naga kejahatan atau makhluk halus penebar penyakit, menebarkan racun kejahatan, manusia menderita demam dan akan segera meninggal, lafalkan Mantra Agung Mahakaruna dengan kesungguhan hati, demam akan segera berakhir, dan usia mereka akan bertambah; Jika naga kejahatan atau makhluk halus penebar penyakit, menebarkan epidemik, manusia menderita pembengkakan, abses, sariawan dan pendarahan, lafalkan Mantra Agung Mahakaruna dengan kesungguhan hati, ludahi abses atau luka tersebut tiga kali, maka abses atau luka akan segera sembuh. Jika ada orang-orang jahat yang memiliki pikiran-pikiran tidak bermoral, menyebabkan kebencian dengan mengirim mimpi buruk, makhluk halus dan kutukan kepadamu, lafalkan Mantra Agung Mahakaruna dengan kesungguhan hati, dan semua kiriman jahat dan kutukan akan kembali ke pengirimnya semula. Ketika ajaran Dharma akan segera lenyap, dunia penuh dengan kejahatan dan kekacauan, pikiran seksual manusia bagaikan kobaran api, pikiran mereka penuh dengan fantasi, tidak tahu mana yang benar mana yang tidak. Mereka melakukan perselingkuhan di luar pengetahuan pasangannya, dan hanya memikirkan seks sepanjang hari dan malam tanpa ada akhirnya. Jika mereka bisa melafalkan Mantra Agung Mahakaruna dengan kesungguhan hati, kobaran api seksual akan padam dan pikiran-pikiran yang tidak benar pun lenyap. Jika saya mengulas semua kekuatan Mantra Agung ini secara menyeluruh, walau satu kalpa pun tidak akan cukup untuk mengulasnya.” Bodhisattva Avalokitesvara kemudian berkata kepada para Brahma “Lafalkan Mantra Agung ini 5 kali, buatkan kalung dari benang atau tali 5 warna, kemudian lafalkan Mantra Agung ini 21 kali, simpulkan 21 kali dan kalungkan. Mantra ini telah diucapkan oleh Para Buddha, Tathagata yang lampau sebanyak pasir dari 9,9 milyar sungai Gangga. Para Buddha, Tathagata tersebut mengucapkan Mantra Agung ini untuk para Bodhisattva yang sedang mengembangkan Sad-Paramita tapi belum sempurna, agar mereka cepat berhasil. Untuk mereka yang belum mengembangkan Hati Suci, agar Hati Suci mereka segera muncul. Untuk para Sravaka yang belum mencapai tahapan spritual, agar cepat mencapainya. Untuk para Dewa dan Pertapa Suci dalam tiga-ribu-maha-ribu dunia alam semesta, yang belum membangkitkan Hati Suci yang paling agung Annutara-Samyak-Sambodhi, agar mereka membangkitkannya. Untuk semua makhluk yang belum mencapai akar keyakinan dalam Mahayana, dengan kekuatan maha agung Mantra Agung ini, bibit Hati Suci Mahayana dan tunas Hati Suci Dharma akan tumbuh berkembang; dengan Kekuatan kebijakan, welas asih dan kasih sayangku, semua apa yang mereka perlukan akan terpenuhi. Untuk semua makhluk dari tiga alam kesengsaraan neraka,preta,binatang, yang hidup di belahan dunia kegelapan dari tiga-ribu-maha-ribu dunia alam semesta, jika mereka mendengar Mantra Agung ini, semua akan dapat bebas dari penderitaan. Untuk kepada Para Bodhisattva yang belum mencapai Bhumi pertama, agar dapat mencapainya dengan cepat dan bahkan mencapai tingkatan Bhumi kesepuluh atau mencapai ke-Buddhaan dengan semua ciri-ciri 32 ciri kesempurnaan dan 80 ciri tambahan ciri-ciri Samyak-Sambuddha atau seorang Cakravartin. Jika seorang Sravaka mendengar Mantra Agung ini sekali saja, jika ia melafal dan menulis Mantra Agung ini dan jika ia menenangkan diri dengan pikiran bersih sesuai dengan ajaran Dharma, maka ia akan mencapai empat tingkatan kesucian dengan mudah walaupun ia tidak sengaja mencarinya. Andaikan semua gunung, sungai, tebing dan lautan di seluruh tiga-ribu-maha-ribu dunia alam semesta dapat dimasak; gunung Sumeru dan gunung Cakravada-parvata dapat digoncangkan dan dihaluskan menjadi bubuk, semua makhluk berjumlah yang demikian banyaknya, akan dapat membangkitkan Hati Suci dengan kekuatan Mantra Agung ini. Jika ada, siapa saja yang menginginkan apa saja dalam kehidupan saat ini, ia harus melakukan Atha-Sila dan selalu melafal Mantra Agung ini selama 21 hari, maka semua keinginannya pasti akan terpenuhi. Dari kehidupan lampau yang paling awal sampai dengan kehidupan yang paling akhir di masa mendatang, semua karma-karma buruknya akan dapat dilenyapkan. Dalam tiga-ribu-maha-ribu dunia alam semesta, semua Para Buddha, Bodhisattva, Brahma, Sakra Devanam-Indra, para Dewa Caturmaharajaloka, Pertapa Suci, Raja Naga, semua akan menjadi saksi.” “Jika ada manusia atau makhluk surgawi, yang melafal dan mengingat Mantra Agung ini, sedang membersihan diri di sungai atau di pesisir pantai, dan ada makhluk di sekitarnya yang terkena percikan air pemandiannya, maka semua dosa-dosa berat mereka akan dapat lenyap dan terlahirkan di Tanah Suci di sepuluh penjuru. Mereka akan terlahirkan secara spontan dari Teratai-Teratai Suci dan tidak akan terlahir dari kandungan, kelembaban atau dari telur. Bayangkan, berapa besar jasa dan pahala bagi Sang Pelafal Mantra Agung.” “Jika Sang Pelafal Mantra Agung sedang berjalan, angin menerpa rambut dan pakaiannya, jika ada makhluk sekitarnya yang terkena hembusan angin tersebut, maka seluruh rintangan dan karma buruk akan lenyap, tidak akan mendapatkan karma dari tiga alam penderitaan, dan seringkali terlahirkan di depan Para Buddha. Tak terbayangkan berapa besar jasa, pahala dan buah hasil kebajikan Sang Pelafal Mantra Agung.” “Jika Sang Pelafal Mantra Agung berkata apa saja, tidak peduli baik atau buruk, akan selalu terdengar seperti Suara Agung Dharma bagi semua Mara, pengikut aliran luar, dewa, naga dan makhluk halus, mereka akan menghormati Sang Pelafal Mantra Agung sama halnya seperti menghormati Sang Buddha.” “Dan kepada Sang Pelafal Mantra Agung, kita semua sudah seharusnya tahu bahwa ia adalah tubuh dari tubuh-tubuh Para Buddha, karena ia dipuji oleh Para Buddha sebanyak pasir dari 9,9 milyar sungai Gangga; Kita sudah seharusnya tahu bahwa ia adalah tubuh dari sinar-sinar suci, karena ia dipancarkan oleh Sinar Para Buddha; Kita sudah seharusnya tahu bahwa ia adalah tubuh dari welas asih dan kasih sayang, karena ia selalu menolong makhluk dengan Mantra Agung ini; Kita sudah seharusnya tahu bahwa ia adalah tubuh dari ajaran Dharma Agung, karena Mantra Agung ini berisikan semua pintu-pintu kemantraan; Kita sudah seharusnya tahu bahwa ia adalah tubuh dari Dhyana dan Samadhi, karena ratusan dari ribuan Samadhi sering dialaminya; Kita sudah seharusnya tahu bahwa ia adalah tubuh dari ke-Sunyataan, karena ia melihat semua makhluk dengan kebijaksanaan yang berdasarkan ke-Sunyataan; Kita sudah seharusnya tahu bahwa ia adalah tubuh dari keberanian, karena ia selalu dijaga oleh para Naga, Dewa dan Makhluk Suci; Kita sudah seharusnya tahu bahwa ia adalah tubuh dari bahasa agung, karena Suara Mantra Agung keluar tanpa henti dari mulutnya; Kita sudah seharusnya tahu bahwa ia adalah tubuh dari kediaman kekal, karena tiga kemalangan dan tiga kalpa jahat tidak dapat menyentuhnya; Kita sudah seharusnya tahu bahwa ia adalah tubuh dari kebebasan, karena Mara dan pengikut aliran luar tidak dapat menahannya; Kita sudah seharusnya tahu bahwa ia adalah tubuh dari raja pengobatan, karena ia selalu menyembuhkan makhluk dengan Mantra Agung ini; Kita sudah seharusnya tahu bahwa ia adalah tubuh dari kekuatan gaib, karena ia dapat dengan bebas mengarungi Dunia Para Buddha. Pujian atas jasa, pahala dan kemuliaan untuk para Pelafal Mantra Agung adalah sangat tak terbatas.” “Orang budiman, jika ada yang lelah dengan penderitaan duniawi dan menginginkan kebahagiaan dari kehidupan yang panjang, dia harus menetap di tempat yang sunyi dan bersih, buatkan batasan suci, lafalkan Mantra Agung pada pakaian, minuman, makanan, wangi-wangian atau obat-obatan sebanyak 108 kali sesuai dengan ajaran Dharma, maka keinginannya akan tercapai.” “Cara membuat batasan suci adalah Lafalkan Mantra Agung sebanyak 21 kali ditujukan kepada sebuah pisau, kemudian gunakan pisau untuk membuat batasan suci; atau lafalkan Mantra Agung sebanyak 21 kali ditujukan kepada air bersih secukupnya, kemudian percikan air untuk membuat batasan suci; atau lafalkan Mantra Agung sebanyak 21 kali ditujukan kepada beberapa biji Tantubha mustard seeds, kemudian tebarkan untuk membuat batasan suci; atau lafalkan Mantra Agung sebanyak 21 kali, kemudian buatkan batasan suci dengan imajinasi pikiran; atau lafalkan Mantra Agung ini sebanyak 21 kali ditujukan kepada abu dupa dan gunakan untuk membuat batasan suci; atau lafalkan Mantra Agung sebanyak 21 kali ditujukan kepada tali 5 warna dan buatkan batasan atau lingkaran suci di tanah atau lantai dengan mengunakan tali tersebut. Semua cara tersebut bisa digunakan. Jika ia yakin dan menerima Mantra Agung sesuai dengan ajaran Dharma, maka ia akan mendapatkan buah hasilnya.” “Jika siapa saja bisa mendengar nama dari Mantra Agung ini, dosa-dosa hasil kehidupan lampau tak terukur kalpa-kalpa lamanya, dapat lenyap, bayangkan berapa besar karma kebaikan bagi Sang Pelafal Mantra Agung! Jika siapa saja mampu melafal dan mengingat Mantra Agung ini, kita semua seharusnya tahu bahwa ia telah memberikan persembahan dan menjaga Para Buddha tak terhitung banyaknya dan telah menanam banyak akar kebajikan. Jika ia mampu melafal dan mengingat Mantra Agung sesuai dengan ajaran Dharma untuk membebaskan semua makhluk dari penderitaan, kita semua semestinya tahu bahwa ia memiliki Hati Suci yang maha welas asih, dan akan segera menjadi Buddha.” “Jika ia melafalkan Mantra Agung kepada semua makhluk yang dilihatnya, membuat mereka mendengarnya sebagai sebab awal pencapaian Hati Suci, maka jasa dan pahalanya sungguh tak terlukisan, tak terbatas dan tidak akan habis dipuji atau diagungkan.” “Jika ia dapat dengan hati yang tulus, menjalankan Atha-Sila, minta pengampunan semua dosa-dosa masa lampau dengan mewakili semua makhluk, juga minta pengampunan akan dosa-dosanya sendiri selama kalpa-kalpa yang tak terhitung, lafalkan Mantra Agung ini dan jangan biarkan suara lafalan terhenti, maka ia akan mencapai 4 tingkat kesucian di kehidupan ini; jika ia memiliki bakat dan kebijaksanaan dalam ajaran Dharma dan menguasai berbagai kebijakan dalam penglihatan Dharmanya, maka pencapaian tingkatan Dasa-Bhumi tidak akan terlalu sulit baginya, apalagi dengan pencapaian kemakmuran duniawi yang sungguh mudah didapat. Semua keinginannya pasti terpenuhi.” “Jika ia ingin menguasai makhluk halus, maka ia harus mencari tulang kepala di dalam hutan, bersihkan dan buatkan Altar Suci Mandala di depan patung Bodhisattva Avalokitesvara Tangan Seribu dan Seribu Mata, berikan persembahan berupa wangi-wangian, bunga-bungaan, minuman dan makanan vegetarian, maka setelah 7 hari, makhluk halus itu akan datang dan mematuhinya.” “Jika ia ingin menguasai keempat Dewa Caturmaharaja-Loka, maka ia harus melafalkan Mantra Agung ditujukan kepada dupa kayu cendana dan kemudian dinyalakan, maka ia akan mendapat hasilnya, berkat kekuatan kasih sayang dan tekad Bodhisattva yang agung dan kekuatan Mantra Agung yang sungguh luas dan sakti.” Sang Buddha, Tathagataya kemudian berkata kepada Ananda “Jika ada bencana yang terjadi di sebuah negeri, jika sang Raja atau Pemimpin negeri dapat menjalankan negeri berdasarkan hukum yang benar, memperjuangkan hak rakyat dan melindungi hak kehidupan binatang, tidak bertindak tidak adil terhadap siapa saja, tidak menyalahkan rakyat, selama 7 hari dan 7 malam, menjaga pikiran dan badan dengan tulus dan tidak malas, dengan bersikap demikian melafal dan mengingat Mantra Agung Kasih Sayang dari Hati Suci yang Maha Agung, maka seluruh bencana akan lenyap, 5 jenis tanaman pangan akan tumbuh subur dan rakyatnya akan hidup damai dan bahagia.” “Jika sebuah negeri sering diserang oleh musuh dari berbagai negeri yang lain, rakyat tidak merasa aman, para pejabat berkhianat, penyakit menular di mana-mana, hujan dan kemarau menjadi tidak seimbang dan kacau, atau bahkan sampai matahari dan bulan pun tidak dapat memberi manfaat, ketika bencana tersebut tiba, rakyat dengan semestinya membuat patung Bodhisattva Avalokitesvara Tangan Seribu dan Seribu Mata yang memandang ke arah barat, berikan persembahan dengan tulus hati berupa wangi-wangian, bunga-bungaan, bendera warna-warni, payung-payung berharga atau makanan dan minuman vegetarian ratusan rasa dan selama 7 hari 7 malam, jika sang Raja atau Pemimpin dapat menjaga badan dan pikiran dengan tulus dan tidak malas, dengan bersikap demikian melafal dan mengingat Kalimat Agung dari Mantra Agung, maka para musuh akan melunak dan kembali ke negerinya masing-masing dan tidak akan mengganggu kembali. Negeri-negeri tersebut akan saling berhubungan dan akan memiliki hubungan yang erat, para pangeran dan pejabat akan setia, ratu dan tuan putri dan para pekerja istana juga akan menjadi setia terhadap sang Raja atau Pemimpin. Naga dan Makhluk halus akan melindungi negeri, hujan akan turun sesuai dengan saatnya, tanaman akan berbuah lebat dan rakyat akan berbahagia.” “Jika ada siapa saja dalam keluarga yang menderita penyakit yang sangat serius, atau jika ratusan berbagai jenis makhluk halus mencoba menghancurkan seluruh keluarga; atau ada orang-orang jahat berkeinginan untuk berbuat jahat kepada keluarga tersebut; atau seluruh keluarga menjadi tidak rukun, mereka semestinya membuat altar Mandala di depan patung Bodhisattva Avalokitesvara Tangan Seribu dan Seribu Mata, kemudian sebutkan nama Bodhisattva Avalokitesvara dengan ketulusan hati yang mendalam, kemudian lafalkan Mantra Agung ini 1000 kali, maka seluruh kemalangan akan lenyap, seluruh keluarga akan hidup damai selamanya.” Ananda bertanya kepada Sang Buddha “Bhagavate, apa nama Mantra Agung tersebut? Bagaimana menerima dan menjaganya?” Sang Buddha menjawab “Mantra Agung ini memiliki banyak nama, salah satunya ialah Luas Maha Sempurna, nama yang lainnya ialah Kasih Sayang yang Luas dan tak Terhalang, nama yang lainnya ialah Dharani Penyambung Kehidupan, nama yang lainnya ialah Dharani Penghalau Kehidupan Yang Buruk, nama yang lainnya ialah Dharani Penghancur Karma Buruk Penghalang, nama yang lainnya ialah Dharani Mutiara Pemberi Segala Keinginanan, nama yang lainnya ialah Dharani Kebebasan Sesuai Dengan Keinginan Hati, nama yang lainnya ialah Dharani Pencapaian Tingkatan Atas dengan cepat. Demikianlah nama-nama Mantra Agung ini yang engkau harus ingat dan menjaganya.” Kemudian Ananda bertanya kepada Sang Buddha “Bhagavate, siapa nama Bodhisattva-Mahasattva yang sungguh baik memberi ajaran kepada kita tentang Mantra Agung ini?” Sang Buddha menjawab “Bodhisattva ini bernama Avalokitesvara, Makhluk Agung yang Tak Terbatas, juga dikenal dengan nama Seribu Mata Terang. Orang Budiman, Bodhisattva Avalokitesvara memiliki kekuatan agung yang tidak terbayangkan. Kalpa-kalpa tak terhitung yang lalu, ia telah menjadi Seorang Buddha yang bernama Buddha Dharma Suci Terang Benderang Tathagataya. Karena kekuatan tekad kasih sayangnya yang agung, untuk memanggil semua Para Bodhisattva, demi memberikan kedamaian dan kebaikan kepada semua makhluk, ia muncul sebagai Bodhisattva. Engkau semuanya, termasuk para Bodhisattva, Brahma, Dewa Trayastrimsa, Naga dan Makhluk Suci sudah semestinya menghormati beliau dan lafalkan namanya dengan tulus, maka semuanya akan mendapatkan jasa, pahala, karma baik yang tak terbatas dan dosa-dosa yang tak terhingga akan lenyap, pada akhir kehidupan akan terlahir di Tanah Suci Buddha Amitabha Tathagataya.” Sang Buddha kemudian berkata kepada Ananda “Mantra Agung yang telah diucapkan oleh Bodhisattva Avalokitesvara adalah benar, sejati dan sempurna. Jika berkeinginan untuk mengundang Sang Bodhisattva, maka lafalkan Mantra Agung ini sebanyak 21 kali ditujukan kepada sebuah dupa Guggula dan kemudian dinyalakan, maka Sang Bodhisattva akan muncul.” “Jika dipengaruhi oleh jiwa kucing, carikan tulang kepala kucing yang sudah mati, bakar sampai menjadi abu, campurkan abu dengan tanah liat yang bersih, dipadatkan dan dibentuk sehingga serupa bentuk kucing. Di depan patung Bodhisattva Avalokitesvara Tangan Seribu dan Seribu Mata, lafalkan Mantra Agung sebanyak 108 kali ditujukan ke sebuah pisau tajam, dan model kucing tersebut mulai dipotong hingga 108 potongan dengan melafal dan menyebutkan namanya sekali tiap memotong, maka jiwa kucing tersebut akan pergi dan tidak akan kembali.” “Jika digigit serangga beracun, campurkan bubuk dupa Karpura dengan dupa Guggula dengan jumlah yang sama, tambahkan 1 mangkuk air sumur murni*, dimasak dan disaring, kemudian lafalkan Mantra Agung sebanyak 108 kali ditujukan kepada hasil ramuan di depan patung Bodhisattva Avalokitesvara Tangan Seribu dan Seribu Mata, hasil ramuan kemudian diminum, maka penyakit pun akan sembuh.” *Air sumur murni air sumur yang paling murni pada waktu pagi hari, air yang pertama diambil “jika digigit oleh ular atau kalajengking, lafalkan Mantra Agung sebanyak 7 kali ditujukan kepada bubuk jahe, kemudian oleskan bubuk di sekitar gigitan, maka luka akan segera sembuh.” “Jika seseorang berkeinginan untuk berbuat jahat terhadapmu, karena dendam dan kebencian, engkau harus mencari tanah liat yang bersih, atau tepung, atau lilin wax, dan dibentuk tubuh dummy orang tersebut. Di depan patung Bodhisattva Avalokitesvara, lafalkan Mantra Agung sebanyak 108 kali ditujukan kepada pisau yang tajam, kemudian dummy dipotong 108 kali, tiap potongan dibacakan Mantra sekali dan sebutkan namanya sekali dan bakar semua 108 potongan. Maka orang tersebut akan menjadi bahagia, akan menghormatimu dan menjadi sahabatmu selama akhir hayatnya.” “Jika engkau mendapat penyakit mata rabun atau kebutaan, atau berwarna keputihan atau kemerahan, carikan buah Haritaki, buah Amala dan buah Vihetaki, tumbuk semua menjadi halus. Sewaktu menumbuk harus dijaga kesuciannya jangan sampai dilihat oleh wanita yang baru melahirkan atau oleh seekor anjing atau seekor babi dan lafalkan nama Buddha, campurkan bubuk dengan susu atau susu ibu, susu harus dari ibu anak lelaki. Ketika selesai, di depan patung Bodhisattva Avalokitesvara Tangan Seribu dan Seribu Mata, lafalkan Mantra Agung sebanyak 1008 ditujukan kepada hasil ramuan tersebut, kemudian dioleskan kepada mata yang sakit selama 7 hari penuh, diam dalam ruangan yang hening dan jangan terkena angin, maka mata akan segera sembuh, warna keputihan atau kemerahan akan hilang dan penglihatan pun menjadi tajam.” “jika terinfeksi oleh demam yang tak kunjung hilang, lafalkan Mantra Agung sebanyak 21 kali ditujukan kepada kulit harimau, macan tutul atau serigala, selimutkan kulit tersebut ke sekujur tubuh, maka demam pun akan segera turun. Kulit singa merupakan pilihan yang paling baik.” “Jika seseorang digigit oleh ular, ambil kotoran telinga sang pasien, lafalkan Mantra Agung sebanyak 21 kali ditujukan kepada kotoran telinga tersebut, letakkan pada luka bekas gigitan, maka luka akan segera sembuh.” “Jika kejahatan melanda hati, sungguh merana hingga berkeinginan untuk mengakhiri kehidupannya, maka carikan peach-gum * sebesar buah persik, campurkan satu mangkuk air yang bersih kemudian dimasak dan diambil sarinya ke dalam setengah mangkuk. Lafalkan Mantra Agung sebanyak 7 kali ditujukan kepada mangkuk ramuan tersebut, kemudian diminum semuanya, maka penyakit akan sembuh. Ramuan ini tidak boleh diracik oleh seorang wanita.” * peach gum = di China digunakan untuk pengobatan dan bisa untuk dimakan “Jika engkau dipengaruhi oleh makhluk halus, lafalkan Mantra Agung ini sebanyak 21 kali ditujukan kepada dupa Guggula kemudian dinyalakan dan dihisapkan ke hidung, kemudian buatkan 7 pil dari dupa Guggula masing-masing sebesar feses kelinci, lafalkan Mantra Agung sebanyak 21 kali, maka engkau akan sembuh kembali. Hati-hati untuk tidak mengkonsumsi obat-obat bius atau minuman beralkohol, tidak memakan makanan dari hewani atau memakan 5 jenis bawang-bawangan atau sejenisnya, dan jangan melukai orang lain. Jika menjumpai Manahsila Realgar sejenis belerang, campurkan dengan biji buah mustard yang putih dan garam YanSheng, kemudian lafalkan Mantra Agung sebanyak 21 kali ditujukan kepada campuran tersebut kemudian dibakar di bawah ranjang pasien, maka makhluk halus itu akan pergi, tidak berani untuk tinggal lebih lama.” “Untuk yang menderita masalah pendengaran, lafalkan Mantra Agung sebanyak 21 kali ditujukan kepada minyak wijen dan teteskan kedalam telinga, maka penyakit akan sembuh.” “Jika seseorang menderita penyakit lumpuh, hidung seakan tertutup, kaki dan tangan tidak dapat digerakkan, maka engkau harus mencampur minyak wijen dengan rempah-rempah dari kayu hijau Green-wood-spice, kemudian dimasak dan lafalkan Mantra Agung sebanyak 21 kali kemudian dioleskan ke sekujur tubuh, maka penyakit akan selamanya berakhir. Cara yang lain, lafalkan Mantra Agung sebanyak 21 kali ditujukan kepada feses sapi yang murni, kemudian oleskan ke sekujur tubuh, maka penyakit akan sembuh.” “Untuk masalah kehamilan, lafalkan Mantra Agung sebanyak 21 kali ditujukan kepada minyak wijen dan dioleskan di hidung dan di pintu kelahiran, maka sang ibu akan lancar melahirkan.” “Jika bayi meninggal di dalam perut, carikan satu lerng* herbal dari dedaunan mint, campurkan dengan 2 mangkuk air bersih, kemudian dimasak, disaring ke dalam 1 mangkuk. Lafalkan Mantra Agung sebanyak 21 kali ditujukan kepada mangkuk ramuan tersebut kemudian diberikan kepada sang pasien, maka janin akan keluar, dan sang ibu tidak akan menderita. Jika plasenta bayi tidak keluar, berikan obat itu kembali maka semuanya akan berjalan lancar.” * Lerng unit ukuran masa tiongkok “Jika engkau menderita penyakit jantung, sering merasakan kesakitan, carikan dupa Fume-Land dengan ujung yang sempurna, lafalkan Mantra Agung sebanyak 21 kali ditujukan kepada dupa tersebut, kemudian dikunyah dan ditelan sedikit atau banyak. Sampai saatnya akan muntah-muntah atau diare, maka penyakit tersebut akan sembuh. Jangan memakan 5 macam bawang-bawangan, jangan memakan daging dan jangan meminum alkohol atau sejenisnya.” “Jika terbakar api, lafalkan Mantra Agung sebanyak 21 kali ditujukan kepada feses sapi hitam, kemudian pelan-pelan dioleskan di atas luka bakar, maka penderitaan akan membaik.” “Jika terinfeksi cacing hati, lafalkan Mantra Agung sebanyak 21 kali ditujukan kepada setengah mangkuk urine dari kuda putih dan diminum, maka penyakit akan sembuh. Jika penyakit sangat serius, ambil sampai dengan 1 mangkuk, maka cacing-cacing hati akan keluar seperti tali-tali yang saling terikat.” “Untuk sakit ujung kuku carikan beberapa daun Ling-Sil, dihaluskan dan diambil sarinya, lafalkan Mantra Agung sebanyak 21 kali ditujukan kepada ramuan tersebut, kemudian dioleskan di bagian yang sakit, tarik akar kuku yang sakit, maka sakit akan segera sembuh.” “Jika mata digigit lalat, carikan feses keledai yang masih segar, saringkan dan diambil isi cairannya, lafalkan Mantra Agung sebanyak 21 kali ditujukan kepada cairan tersebut, teteskan ke mata yang terjangkit saat akan tidur, maka penyakit akan segera sembuh.” “Jika terserang sakit perut, campurkan air sumur murni dengan garam YanSheng untuk dibuatkan 21 butiran, lafalkan Mantra Agung ditujukan kepada butiran ramuan tersebut, telan setengah mangkuk butir ramuan, maka penyakit akan segera sembuh.” “Untuk penyakit mata merah, neoplasm atau katarak, coba carikan beberapa dedaunan Mespilus germanica Chinese-wolfberry/Gau-Gey, haluskan dan diambil sarinya, lafalkan Mantra Agung sebanyak 21 kali ditujukan kepada ramuan tersebut, letakan satu koin tembaga ke dalam ramuan satu malaman, lafalkan Mantra Agung sebanyak 7 kali atau lebih, teteskan ke mata, maka penyakit akan sembuh.” * Pada jaman kedokteran yang serba modern dan higienis, sistem pengobatan di atas mungkin bisa diatasi oleh ilmu kedokteran masa kini, lafalkan Mantra Agung setulus hati dengan keinginan untuk segera sembuh, maka secara disadari atau tidak, karma baik dan kondisi berobat akan terbentuk atau orang-orang budiman akan segera membantu proses penyembuhan kondisi demikian banyak dialami oleh Pelafal Mantra Agung di masa ini. “Jika seseorang sedang ketakutan, tidak merasa tentram pada waktu malam hari, atau ketakutan sewaktu memasuki dan meninggalkan rumah, buatkan kalung dari benang atau tali berwarna putih, kemudian lafalkan Mantra Agung sebanyak 21 kali ditujukan kepada kalung tersebut, buatkan simpul sebanyak 21 kali dan dikalungkan, maka ketakutan akan segera lenyap. Bukan hanya ketakutan, bahkan dosa-dosanya pun akan lenyap.” “Jika siapa saja mendapati kemalangan dalam keluarganya, carikan cabang-cabang pohon jambu, potong sebanyak 1008 potongan, oleskan ghee * dan madu pada masing-masing ujungnya, lafalkan Mantra Agung sekali kemudian potongan dibakar, lakukan proses tersebut sebanyak 1008 kali, maka kemalangan akan segera lenyap. Ritual tersebut harus dilakukan di depan patung Sang Buddha.” * ghee mentega dari susu sapi, tidak ada unsur air dalam kandungannya “Jika engkau melafalkan Mantra Agung sebanyak 21 kali ditujukan kepada potongan kain berwarna putih, kemudian diikat di lengan kanan, maka engkau akan selalu menang dalam perdebatan di semua tempat perdebatan.” “Jika engkau mencari beberapa cabang berdaun dari pohon Mespilus germanica, kemudian dipotong menjadi 1008 potongan, oleskan ghee putih dari susu sapi asli dan madu di ujung potongan, lafalkan Mantra Agung ditujukan kepada tiap potongan kemudian dibakar, lakukan proses demikian untuk tiap 1008 potongan. lakukan 3 kali seharinya selama 7 hari, maka sebagai Ahli Mantra Agung, engkau akan menyadari Kebijaksanaan Agung dengan sendirinya.” * Untuk ritual seperti di atas, sangatlah sulit untuk melafal kira-kira lebih dari 3000 lafalan seharinya, Jika ada keraguan, mohon ditanyakan langsung kepada Bikhsu, Bikshuni, Upasaka atau Upasika Pelafal Mantra Agung atau Sukong Dharmasagaro, Mahayanaka, Vihara Vajrabodhi Bogor Beliau ahli dalam hal mantra dan mudra. Atau tanyakan langsung melalui email ke City of 10000 Buddhas di San Fransisco Master Hsuan Hua telah tiada adalah pelopor City of 10000 Buddhas, ketika masa mudanya sering melafal Mantra Agung Mahakaruna Dharani terhadap orang yang lumpuh atau sakit dengan bersikap anjali sambil mengitari sang pasien dan mereka langsung sembuh seketika. Beliau juga sangat ahli dalam hal meditasi.. “Jika engkau ingin menguasai makhluk halus yang sangat kuat dan perkasa, carikan beberapa kayu Wan-Tzee, lafalkan Mantra Agung sebanyak 49 kali ditujukan kepada kayu-kayu tersebut, oleskan ghee dan madu pada kayu-kayu tersebut dan kemudian dibakar semua.” “Jika engkau mengisi bezoar sebanyak satu lerng penuh ke dalam botol yang terbuat dari batu permata biru lapis-lazuli, kemudian di depan patung Bodhisattva Avalokitesvara yang Maha Pengasih, lafalkan Mantra Agung sebanyak 108 kali ditujukan kepada botol tersebut, oleskan bezoar ke sekujur badan, kemudian oleskan satu titik di kening, maka para Dewa, Naga, makhluk halus, manusia atau bukan manusia semua akan merasa senang.” * Bezoar isi perut sapi yang keras berupa buah-buahan, pada jaman dulu digunakan untuk antidot racun “Jika diborgol atau dipenjara, cari feses dari burung merpati putih, lafalkan Mantra Agung sebanyak 108 kali ditujukan kepada feses tersebut, oleskan pada tangan dan pegang borgol dan kunci, maka borgol dan kunci akan terbuka dengan sendirinya.” “Jika sepasang suami istri tidak rukun dan harmonis, keadaannya seperti air dan api, carikan bulu bagian belakang dari bebek mandarin, di depan patung Bodhisattva Avalokitesvara yang Maha Pengasih, lafalkan Mantra Agung sebanyak 1008 ditujukan kepada bulu-bulu tersebut dan berikan kepada kedua pasangan itu untuk dipakai, maka pasangan suami istri tersebut akan berbahagia dan saling menghormati dan mencintai satu dengan lainnya sampai akhir hayatnya.” “Jika biji-bijian dan buah-buahan diserang dan dimakan oleh serangga, carikan abu bersih atau pasir bersih atau air bersih, lafalkan Mantra Agung ditujukan kepada abu atau pasir atau air tersebut, taburkan di sekeliling kebun dan pada tunas-tunas yang baru tumbuh, maka serangga akan pergi. Jika engkau memercikan Air Mantra pada pohon buah-buahan, maka serangga tidak akan berani memakan buah-buahan tersebut.” “Untuk mencari kekayaan, kemakmuran atau segala kebutuhan hidup, gunakan Mudra Wish Fulfiling Jewel. Untuk mencapai kehidupan yang stabil dalam segala kondisi yang tidak stabil, gunakan Mudra Pasa. Untuk segala macam penyakit perut, gunakan Mudra Precious Bowl. Untuk mengalahkan semua jenis makhluk halus, gunakan Mudra Precious Glave double edge sword. Untuk Mengalahkan semua dewa Mara dan Dewata, gunakan Mudra Vajra. Untuk mengalahkan semua musuh, gunakan Mudra Vajra Pestle. Untuk melenyapkan semua rasa takut dalam segala situasi, gunakan Mudra Abhayam-Dada. Untuk menyembuhkan mata rabun, gunakan Mudra Mani Sun-Quintessence. Jika seseorang menderita kepanasan, untuk melenyapkannya, gunakan Mudra Mani Moon-Quintessense. Untuk mencapai jabatan yang lebih baik, gunakan Mudra Precious Bow. Untuk bertemu dengan semua sahabat budiman secepat mungkin, gunakan Mudra Precious Arrow. Untuk menyembuhkan semua penyakit dalam tubuh, gunakan Mudra Willow Branch. Untuk melenyapkan semua halangan dan kemalangan dalam tubuh, gunakan Mudra White Whisk. Untuk hubungan baik antar anggota keluarga, gunakan Mudra Precious Vase. Untuk menghindari harimau, serigala, rubah, macan tutul atau binatang sejenisnya, gunakan Mudra Shield. Untuk selalu merasa damai dan tentram, gunakan Mudra Axe-Tomahawk. Untuk menguasai manusia baik lelaki atau wanita, gunakan Mudra jade Bracelet. Untuk segala jasa dan pahala, gunakan Mudra Whita Lotus. Untuk kelahiran di Tanah Suci Para Buddha di sepuluh penjuru, gunakan Mudra Blue Lotus. Untuk kebijaksanaan agung, gunakan Mudra Precious Mirror. Untuk bertemu dengan semua Para Buddha di sepuluh penjuru, gunakan Mudra Purple Lotus. Untuk menjumpai harta berharga di bawah tanah, gunakan Mudra Precious Box. Untuk mencapai keabadian para Pertapa Suci, gunakan Mudra Five Colored Cloud. Untuk kelahiran di Surga Brahma, gunakan Mudra Bath Bottle. Untuk kelahiran di Istana Surgawi, gunakan Mudra Red Lotus. Untuk menghalau orang yang berhianat di tempat yang jauh, gunakan Mudra Precious Halberd. Untuk memanggil semua Surga Dewata yang budiman, gunakan Mudra Precious Trumpet Shell. Untuk menguasai semua makhluk halus, gunakan Mudra Skull Staff. Untuk meminta Para Buddha di sepuluh penjuru untuk datang dan mengusapkan kepala, gunakan Mudra Prayer Beads. Untuk mendapatkan Suara Brahma Agung, gunakan Mudra Precious Bell. Untuk memiliki kelancaran dalam berbicara, gunakan Mudra Precious Seal. Untuk selalu dijaga oleh para Dewa dan Raja Naga yang budiman, gunakan Mudra Kusinagara Iron Hook. Untuk melindungi semua makhluk dengan welas asih, gunakan Mudra Tin Staff. Untuk membuat semua makhluk saling menghargai dan mengasihi, gunakan Mudra Joining Palms. Untuk kelahiran di sisi Sang Buddha selamanya, gunakan Mudra Nirmana Buddha. Untuk kelahiran di Istana Para Buddha selamanya, dan tidak pernah terlahir dari kandungan, gunakan Mudra Nirmana Istana. Untuk mendapatkan kepandaian dalam ilmu pengetahuan, gunakan Mudra Precious Sutra. Jika engkau menginginkan dalam kehidupan saat ini sampai dengan kehidupan di masa depan saat pencapaian ke-Buddhaan, engkau tidak ingin lepas dari Hati Suci, gunakan Mudra Non-retrogression Gold Wheel. Jika engkau menginginkan Para Buddha dari sepuluh penjuru tiba, mengusap dan meramalkan pencapaian ke-Buddhaan di masa mendatang, gunakan Mudra Summit Nirmana Buddha Untuk buah-buahan, melon dan berbagai sayur mayur, gunakan Mudra Grape. Masih ribuan Mudra yang belum dijelaskan, Saya hanya memberitahukan sebagian saja.” * Untuk mengetahui hal mengenai Mudra simbol tangan suci, mohon ditanyakan langsung kepada Bikhsu atau Bikhsuni aliran Vajrayana atau Mantrayana Bodhisattva Suryaprabha kemudian mengucapkan Mantra untuk para Pelafal Mantra Kasih Sayang dari Hati Suci yang Maha Agung, untuk perlindungan “Namo Buddha Kunami, Namo Dharma Mahadi, Namo Sangha Tayeni, DhriBhuBhi Sattva Yam Namo” “Mantra ini dapat melenyapkan semua dosa, dan menghalau makhluk jahat termasuk bencana alam. Jika seseorang dapat melafal Dharani ini dengan membungkuk hormat di depan Para Buddha, 3 kali seharinya, maka di masa mendatang akan mendapatkan tubuh dan wajah yang rupawan. Candraprabha juga mengucapkan Dharani untuk melindungi Sang Pelafal “Sumdhidi Tusuza Ahjamidi Uduza SumKiza Bolaidi Yemijaza Uduza Kuladiza Kimoza Svaha” “Lafalkan Mantra ini 5 kali, buatkan Kalung-Mantra dari tali atau benang 5 warna, kemudian gunakan pada yang sakit. Mantra ini telah diucapkan oleh Para Buddha masa lampau sebanyak pasir dari 40 sungai Gangga, saat ini telah kuucapkan, untuk melindungi para Pelafal Mantra Agung, untuk menghalau rintangan dan kemalangan, untuk menyembuhkan semua penyakit serius dan melenyapkan semua penderitaan, untuk menyempurnakan semua ajaran Dharma, untuk melenyapkan rasa takut.” Sang Buddha kemudian berkata kepada Ananda “Engkau harus menerima dan mengingat Dharani Kasih Sayang Maha Agung ini dengan ketulusan hati, sebar-luaskan ke seluruh Jambudvipa dan jangan pernah membiarkannya lenyap. Dharani ini dapat memberikan manfaat yang besar kepada semua makhluk di Tiga Alam Kehidupan, semua makhluk yang menderita sakit dapat mengunakan Dharani ini untuk penyembuhan. Pohon kering pun dapat tumbuh cabang, bunga dan buah-buahan jika seseorang melafal Dharani Agung yang ditujukan pada pohon tersebut. Maka, tidaklah mungkin jika semua penyakit semua makhluk tidak dapat disembuhkan oleh Dharani ini.” “Orang yang budiman, kekuatan luar biasa dari Dharani ini sungguh tak terbayangkan dan pujian agung tidak akan dapat melukiskannya secara penuh dan sempurna. Jika seseorang tidak menanam akar kebaikan sejak masa kehidupan yang sangat lampau, ia tidak akan mampu mendengar walau hanya nama dari Dharani ini, apalagi untuk dapat membacanya. Engkau semua dalam persamuan ini, baik para Dewa, manusia, Naga dan makluk halus harus berbahagia mendengar pujianku. Perkataan yang menjelekkan Dharani ini, berarti sama dengan menjelekkan Para Buddha sebanyak pasir dari 9,9 milyar sungai Gangga. Jika ada siapa saja yang merasa ragu atau tidak mempercayai Dharani ini, kita semua seharusnya tahu bahwa ia benar-benar kehilangan manfaat besar selamanya. Selama milyaran kalpa, ia akan jatuh ke alam penderitaan makhluk neraka, makhluk halus kelaparan dan alam binatang dan tidak dapat membebaskan diri, ia tidak akan dapat bertemu Para Buddha, tidak akan dapat mendengar ajaran Dharma dan tidak akan dapat bertemu Sangha.” Setelah mendengar Sang Buddha Sakyamuni Tathagataya mengagungkan Dharani ini, semuanya dalam Persamuan Agung, Para Bodhisattva-Mahasattva, Vajrasattva, Brahma, Dewa Sakra, para Dewata, 4 Dewa Caturmaharajaloka, Naga dan para makhluk halus semuanya merasa bahagia, mereka menerima ajaran Dharma ini dengan penuh hormat dan langsung menjalankannya. Mantra Kasih Sayang Maha Agung dalam ucapan Sansekerta dimana versi ejaan Hanyu Pinyin berasal Namo ratna-trayāya Namo āriyā-valokite-śvarāya Bodhi-sattvāya Maha-sattvāya Mahā-kārunikāya Om sarva rabhaye sudhanadasya Namo skritva imam āryā-valokite-śvara ramdhava Namo narakindi hrih Mahā-vadha-svā-me Sarva-arthato-śubham ajeyam Sarva-sata Namo-vasat Namo-vāka mavitāto Tadyathā Om avaloki-lokate-karate-e-hrih Mahā-bodhisattva Sarva sarva Mala mala Mahi Mahi ridayam Kuru kuru karmam Dhuru dhuru vijayate Mahā-vijayati Dhara dhara dhrini śvarāya cala cala Mama vimala muktele Ehi ehi śina śina ārsam prasari viśva viśvam prasaya Hulu hulu mara Hulu hulu hrih Sara sara Siri siri Suru suru Bodhiya Bodhiya Bodhaya Bodhaya Maitreya narakindi dhrish-nina bhayamana svāhā Siddhāya svāhā Maha siddhāya svāhā Siddha-yoge-śvaraya svāhā Narakindi svāhā Māranara svāhā śira simha-mukhāya svāhā Sarva mahā-asiddhaya svāhā Cakra-asiddhāya svāhā Padma-kastāya svāhā Narakindi-vagalāya svaha Mavari-śankharāya svāhā Namo ratna-trāyāya Namo āryā-valokite-śvaraya svāhā Om Sidhyantu mantra padāya svāhā Terjemahaan Mantra Kasih Sayang Maha Agung kedalam Bahasa Indonesia oleh Suhu Virya Guna, Avalokitesvara Vipassana Graha Aku bersujud ke hadapan Triratna Aku bersujud ke hadapan Yang Mahatahu Bodhisattva, Makhluk Agung, Yang Mahapengasih Om , Beliau yang serba-tak-kenal-gentar Aku bersujud dengan memasuki batin Yang Mahatahu Aku bersujud ke hadapan Beliau Yang Berleher-biru, Yang Memiliki Kebajikan Agung Yang Memiliki Kemuliaan Tak-terkalahkan. Yang memberikan kebahagiaan kepada semua makhluk dari keluarga apa pun di seluruh alam Demikian Om , Yang mengatasi dunia ketidak kekalan ini Oh, Hari Bodhisattva agung semua mustika Yang Berhati-agung, membuat kesuksesan, kesuksesan bagi pembacanya Kemenangan yang gemilang, kemenangan yang agung Seru-sekalian-alam, waspada, waspadalah Guncang, guncanglah, bebaskan aku dari noda batin Datang, datanglah, dengar,dengarlah kegembiraan yang muncul. Terjadilah, terjadilah dari awal, awal yang baik Esa, Esa, pergi, bencana, bencana, iri, iri, lenyap, lenyap Cerah, cerahlah; bangun, bangunlah Aku bersujud ke hadapan Beliau - Yang Penuh Welas-asih, Yang Berleher -biru, Yang Patut Dipandang Yang Tak kenal gentar, svaha. Yang Gaib, svaha. Yang Maha-gaib, svaha Beliau, Pertapa Yogi Gaib Yang Selalu mendengar, svaha. Yang Berleher-biru, svaha Beliau Yang Laksana-banteng, svaha. Yang berwajah-singa, svaha Beliau yang memiliki kemampuan gaib agung, svaha. Beliau yang memiliki kegaiban cakra, svaha. Pemegang Bunga-teratai, svaha. Pencipta Berleher-biru, svaha Maha mulia nan agung yang penuh kasih sayang, pemurah, svaha Aku bersujud ke hadapan Triratna Aku bersujud ke hadapan Yang Mahatahu, svaha Om , semoga jalan mantra ini menghasilkan kegaiban, svaha. Mantra Kasih Sayang Maha Agung dalam ucapan Sansekerta versi Tibet dari Bodhisattva Avalokitesvara Sebelas Wajah yang banyak dilagukan Namo Ratna Trayaaya Namah Aarya jn~aana Saagara Vairocana Vyuuha Raajaaya Tathaagataaya Arhate Samyak-sambuddhaaya Namah Sarva Tathaagatebhyah Arhatebhyah Samyak-sambuddhebhyah Namah Aarya avalokite S/varaaya Bodhisttvaya Mahaa-sattvaya Tadyathaa Aum Dhara dhara Dhiri-dhiri Dhuru-dhuru cale cale Pra-cale-pra-cale Kusume kusumavare ilim ili citi jvala maapanaaya svaahaa
BacaJuga: 7 Doa Agama Hindu Supaya Mendapatkan Kedamaian Hidup. 1. Doa Hindu memohon kesembuhan. Ilustrasi. ANTARA FOTO/Fauzan. Doa memohon kesembuhan yang pertama yakni menggunakan Mantra Gayatri. Ini mantra yang paling penting dan dianggap paling pokok, bahkan menjadi ibu dari segala mantra. Doa ini merupakan doa yang universal yang
MANTRA MENYEMBUHKAN ORANG SAKIT Ini adalah upaya kebatinan tingkat tinggi yang kelihatan sederhana namun sangat hebat. Caranya Letakkan telapak tangan Anda ke tubuh seseorang yang sakit dan alirkan energi penyembuhan dari alam semesta ke tubuhnya. Hayati setiap hembusan keluar masuknya nafas Anda pelan dan visualisasikan sebuah cahaya kuning masuk ke tubuhnya, tepat di anggota tubuh yang sakit sambil membaca mantra sebagai berikut ”ALLAH KANG ANA, MUHAMMAD KANG LARA, RASUL KANG WARAS, WARAS SAKING KERSANING ALLAH” Insya Allah sakitnya akan segera sembuh atas ijin Allah SWT.wongalus,2010
MUTIARAHINDU-- Secara literal "Mantra" artinya "itu yang melindungi ketika direnungkan" (Mantra Samhita, 2013 : 6). Chawdhi (2003 : 97) menjelaskan mantra adalah sebuah pola gabungan kata-kata bahasa Veda yang diindentikkan dengan dewa atau dewi tertentu. Mantra adalah sejumlah huruf, kata yang dijadikan satu.
Berdoanya harus tulus ya. Pikirannya tidak ke mana-mana Seorang pasien COVID-19 meletakkan kedua tangan di kepalanya. ANTARA FOTO/REUTERS/Baz Ratner Setiap orang pasti pernah mengalami sakit sebagai siklus kehidupan yang harus dijalaninya. Selain mengobati secara fisik, berdoa juga termasuk jalan spiritual untuk memohon kesembuhan. Sebagai sesama, ada kalanya mendoakan kesembuhan orang lain adalah tabungan karma yang baik. Termasuk mendoakan kepergian seseorang yang telah meninggal dunia agar mendapat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha agama tentu memiliki doa-doa tertentu yang dirapal untuk memohon kesembuhan dan ketenangan atas kepergian seseorang. Meski menggunakan bahasa yang berbeda, namun setiap doa memiliki esensi dan tujuan yang sama. Yaitu memohon perlindungan Tuhan Yang Maha Esa secara ini empat doa Hindu untuk memohon kesembuhan, menjenguk orang sakit, hingga mendoakan orang yang sudah meninggal Baca Juga 7 Doa Agama Hindu Supaya Mendapatkan Kedamaian Hidup 1. Doa Hindu memohon kesembuhanIlustrasi. ANTARA FOTO/FauzanDoa memohon kesembuhan yang pertama yakni menggunakan Mantra Gayatri. Ini mantra yang paling penting dan dianggap paling pokok, bahkan menjadi ibu dari segala mantra. Doa ini merupakan doa yang universal yang bertujuan memohon sinar Tuhan untuk melebur dosa, penderitaan dan kesedihan. Berikut doanya Om Bhur bhuvah svaha Tat Savitur Warenyam Bhago devasya Dhimahi Dhiyo yo Nah Pracodayat ArtinyaYa Tuhan, Engkau adalah pemberi hidup. Pelebur rasa sakit, penderitaan dan kesedihan. Perwujudan dan pemberi kebahagiaan. Oh! Pencipta alam semesta, semoga kita menerima cahaya-Mu yang meleburkan dosa kita. Semoga Engkau menuntun akal budi/pikiran kita ke arah yang Doa Hindu memohon penderitaannya dibinasakanIDN Times/Irma Yudistirani Mantra memohon kesembuhan yang kedua dipanjatkan kepada Tuhan agar seseorang yang sedang sakit bisa terlepas dari penyakit dan segala penderitaan yang membelenggunya. Berikut isi doanya Om Sarva Vighna, Sarva Klesa, Sarva Lara Roga Vinasa Ya Namah Svaha. ArtinyaOm Sang Hyang Widhi Wasa, semoga segala halangan, segala penyakit, segala penderitaan dan gangguan binasa oleh-Mu. Baca Juga 6 Doa Hindu Tuntunan Berumah Tangga, Biar Semakin Harmonis 3. Doa memohon agar rasa takutnya teratasiIDN Times/Rehuel ​Willy AditamaTanpa disadari orang yang sedang sakit atau terbaring lemah memiliki perasaan yang tidak stabil. Rasa takut seperti akan terjadi sesuatu pada dirinya memerlukan pengendalian pikiran dan perasaan bagi pasien yang sedang sakit. Berikut doa Hindu untuk mengatasi rasa takut Om tryambhakam yajamahe Sugandhim pusti vardhanam Unvarukam iva bhandanat Mrtyor muksiya mamtart ArtinyaYa Tuhan, hamba memuja Hyang Tryambakam/Rudra yang menyebarkan keharuman dan memperbanyak makanan. Engkau yang Bermata Tiga, hamba bermeditasi kepada-Mu. Yang menembus dan memelihara semua seperti wewangian. Semoga kita dibebaskan dari kekuatan penyakit, perbudakan dan kematian demi Doa ketika mendengar seseorang telah meninggal duniaIlustrasi ngaben. IDN Times/Imam Rosidin Kematian adalah rahasia Tuhan. Kematian pasti akan datang, hanya waktu kedatangannya yang masih menjadi misteri. Meski seseorang telah pergi meninggalkan dunia fana ini, namun kita juga patut mengirimkan doa untuk mengantar kepergiannya menuju tempat yang lebih baik. Begini doa Hindu melayat atau ketika mendengar seseorang yang baru meninggal Om atma tattwatma naryatma swadah, Ang Ah. Om swargantu, moksantu, sunyantu murcantu. Om ksama sampurna ya namah swaha ArtinyaOh Hyang Widhi Wasa, semoga atma yang meninggal mendapat alam surga, alam moksa, mencapai keheningan, tanpa derita. Ampunilah segala dosanya, semoga ia mencapai kesempurnaan, demikian puja hamba. AyatPenyembuh Sakit Kulit Al Anbiya Az Zumar Doa Islam Allah. Bacaan Doa Sebelum Bekerja Di Kantor Dalam Islam Doa Perbaikan Diri Islam. Tak Usah Ke Dokter Kulit Cukup Oleskan Ini Gatal Gatal Penyakit Kulit Menahun Hilang Seketika Youtube Kulit Dokter Penyakit. Sesiapa Yang Ditimpa Musibah Bacalah Doa Ini Quotes Doa Doa Islam. Unduh PDF Unduh PDF Penganut Buddha menggunakan meditasi untuk mengubah diri sendiri dan bertindak melampaui berbagai macam gangguan dunia untuk melihat sifat sejati dari segala hal. [1] Metode ini terbukti berhasil. Bukti klinis menunjukkan bahwa meditasi kesadaran—di mana pelaku berkonsentrasi pada pernapasannya—dapat meningkatkan pengendalian kognisi dan emosional, [2] dan juga bisa menurunkan tekanan darah, mengurangi stres, kegelisahan, dan depresi, membantu mengatasi insomnia, dan bahkan memperlambat penuaan otak. [3] [4] Meditasi cinta kasih—di mana pelaku memusatkan diri pada pengembangan kebaikan dan cinta tanpa syarat—berguna untuk mengatasi masalah pengendalian amarah, konflik rumah tangga, dan tantangan dalam memberikan perawatan jangka panjang kepada keluarga atau teman. [5] Untuk mendapatkan manfaat meditasi, Anda perlu mempersiapkan pola pikir yang benar, menemukan tempat yang sepi, dan melakukannya secara teratur. 1Pilih waktu yang paling sesuai untuk Anda. Banyak orang merasa terbantu dengan bermeditasi lebih dahulu pada pagi hari agar bisa memulai hari dengan segar dan dengan pikiran jernih. Ada yang memilih bermeditasi pada malam hari untuk membantu mereka bersantai dan menjernihkan pikiran sebelum tidur, atau bermeditasi pada tengah hari untuk mengatasi stres pekerjaan. Bermeditasi bisa dilakukan kapan saja. Pilihlah waktu yang sesuai untuk Anda. [6] 2Pastikan Anda tidak terlalu lelah. Meditasi membutuhkan konsentrasi dan fokus. Jika Anda lelah, akan jauh lebih sulit. Inilah alasan lain mengapa banyak orang lebih suka bermeditasi pada pagi hari. [7] 3Kenakan pakaian yang nyaman. Tujuan meditasi adalah menenangkan pikiran dan mengatasi emosi negatif. Pakaian yang longgar dan nyaman akan membantu Anda sebisa mungkin terbebas dari gangguan ketidaknyamanan fisik. [8] 4 Carilah tempat yang sunyi. Anda sebaiknya mencari ruangan yang sunyi atau tanpa gangguan mendadak yang akan mengusik meditasi Anda. Suhu ruangan harus nyaman. Biksu Tibet memulai meditasi dengan membersihkan ruangan. Anda bisa membuat ruangan lebih santai dan kondusif untuk bermeditasi dengan membereskan semua kekacauan di dalamnya. [9] 5Pastikan Anda tidak akan terganggu. Matikan ponsel Anda. Jika Anda memiliki telepon rumah, matikan nada deringnya. Mintalah keluarga untuk tidak mengganggu selama sesi meditasi. 6 Duduklah dengan posisi yang nyaman. Pose meditasi klasik adalah duduk bersila dengan tangan dilipat di atas pangkuan. Namun, pose duduk seperti apa pun tidak masalah asalkan Anda merasa nyaman dan punggung tetap tegak agar Anda bisa bernapas dalam dan menyeluruh. [10] Anda boleh memilih duduk di atas bantal demi kenyamanan. Anda juga boleh duduk di atas kursi jika merasa lebih nyaman atau jika membutuhkan sandaran punggung. 7 Kendurkan tubuh Anda. Menggunakan pose yang tepat dapat membantu Anda tetap nyaman dan rileks saat bermeditasi. Jaga agar kepala Anda sedikit menunduk ke depan, gigi sedikit terbuka, dan bahu kendur. Sebaiknya jaga mata setengah terpejam, tetapi jika hal ini terlalu mengganggu, Anda bisa memejamkannya. [11] Letakkan lidah di atap mulut dan lakukan gerakan menelan. Langkah ini akan menciptakan sedikit kekosongan yang akan mengurangi air liur dan kebutuhan untuk menelan ludah. [12] 8Atur waktu minimum Anda akan bermeditasi. Mulailah dengan 15 menit. Gunakan pengatur waktu; Anda tidak ingin terus-menerus melirik jam. Cobalah bertahan selama waktu yang telah ditentukan, tetapi jika Anda lelah atau terlalu terganggu, tidak masalah jika Anda berhenti. [13] 9 Ketahui alasan Anda bermeditasi. Mungkin Anda memiliki alasan tertentu untuk bermeditasi membantu Anda mengatasi perilaku negatif—misalnya, bertengkar dengan istri—atau mengatasi stres. Meditasi dapat membantu menenangkan pikiran dan membantu menyingkirkan emosi negatif, terutama jika Anda berkonsentrasi pada satu emosi sekali waktu. Selain mempertimbangkan alasan meditasi Anda sendiri, Anda bisa mempertimbangkan diri untuk memulai sesi Anda dengan doa yang digunakan oleh umat Buddha untuk mengingatkan mengapa mereka bermeditasi [14] Membangkitkan Bodhicitta Dengan kebaikan memberi dan sebagainya, semoga aku menjadi seorang Buddha demi kepentingan semua makhluk hidup.3x Empat Hal Tanpa Batas Semoga semua makhluk hidup memiliki keseimbangan, bebas dari keterikatan, perlawanan dan prasangka.[1] Semoga mereka bahagia, dan memiliki alasan kebahagiaan. Semoga mereka terbebas dari penderitaan dan alasan penderitaan. Semoga mereka tidak pernah terpisah dari kebahagiaan yang terbebas dari penderitaan. 3x Doa Tujuh Cabang Dengan hormat aku bersujud dengan tubuh, ucapan, dan pikiran; Aku persembahkan awan dari semua jenis persembahan, nyata dan khayalan; Aku menyatakan semua tindakan negatif yang telah aku lakukan sejak permulaan waktu, dan bersukacita atas kebaikan semua makhluk Aria dan makhluk biasa. Tolonglah guru, tinggallah sampai eksistensi putaran berakhir. dan memutar roda Dharma untuk semua makhluk hidup. Aku persembahkan kebajikan diriku dan orang lain pada Pencerahan agung. Iklan 1 Fokuskan pernapasan Anda. Bernapaslah melalui hidung. [15] Konsentrasilah pada setiap helaan dan embusan. Rasakan naik turunnya perut Anda. Jangan mengendalikan pernapasan, cukup perhatikan saja. Bersihkan pikiran Anda dari segalanya kecuali fokus pada pernapasan. Tujuannya adalah meraih kedamaian dan keheningan pikiran. [16] Anda dapat menghitung napas sampai hitungan sepuluh untuk membantu fokus. [17] Jika Anda lupa hitungannya, mulailah dari awal. 2Biarkan pemikiran datang dan pergi. Pemikiran pasti akan terlintas di kepala Anda, terutama saat Anda baru bermeditasi. Jangan khawatir jika hal ini terjadi. "Jangan mencoba menghentikan pemikiran, biarkan muncul, tetapi kenali kemunculannya dan jangan mengejarnya. Tujuannya bukan untuk mengosongkan pemikiran melainkan membiarkan pemikiran muncul tetapi dibuat tidak berdaya". Garchen Ripoche. [18] Biarkan pemikiran itu meninggalkan pikiran Anda dengan sendirinya. KIAT PAKAR "Meditasi bukan sekedar menenangkan diri, tetapi merupakan cara yang memungkinkan Anda merenung lebih dalam." Chad Herst, CPCC Pelatih Kesadaran Chad Herst adalah Pelatih Eksekutif di Herst Wellner, sebuah pusat kesehatan di San Francisco yang berfokus pada Pelatihan Budi/Pikiran. Dia bekerja di bidang kesehatan lebih dari 25 tahun dengan pengalaman sebagai guru yoga, pakar akupuntur dan herbal. Chad Herst, CPCCPelatih Kesadaran 3 Belajarlah mengatasi gangguan yang umum. Rasa sakit karena duduk terlalu lama, kantuk, hasrat, dan lain-lain bisa mempersulit meditasi. Jangan khawatir. Semua orang mengalami hal ini. Semakin sering Anda bermeditasi, semakin baik Anda akan mengatasi gangguan tersebut. [19] Rasa sakit – jika Anda merasa tidak nyaman, jangan bergerak. Kenali diri dan rasa sakit Anda. Luangkan waktu untuk menjelajahi rasanya. Bayangkan tubuh seperti wadah kosong dan Anda berdiri di luarnya. Jika rasa sakitnya terlalu kuat, istirahatlah dengan berdiri. Keinginan sensual – mengesampingkan pemikiran tentang kekasih atau bahkan benda yang diinginkan mungkin akan sulit. Sadarilah bahwa keinginan itu bersifat sementara; memenuhi satu keinginan hanya akan memunculkan keinginan yang lain. Ingatlah realitas benda yang diinginkan tubuh hanyalah kulit, tulang, dan daging. [20] Kegelisahan dan kekhawatiran – perhatikan perasaan ini, tetapi jangan mengejarnya. Kembalikan perhatian Anda pada pernapasan dan pergerakan perut. Jika ada pemikiran yang bertahan, Anda bisa menuliskan catatan singkat sebagai pengingat untuk menghadapinya nanti. Kantuk – ingatlah alasan Anda bermeditasi. Fokuslah pada cahaya putih di antara alis Anda untuk meningkatkan keterjagaan. Jika Anda masih merasa terkantuk-kantuk, istirahatlah dan kembali bermediasi saat Anda segar kembali. 4Tingkatkan durasi meditasi Anda. Mulailah dengan bermeditasi selama 15 menit sekali waktu, sehari sekali. Durasi 15 menit mungkin pada awalnya terasa lama, tetapi saat Anda merasa semakin mudah bersantai dan menjernihkan pikiran, semuanya akan menjadi lebih mudah. Cobalah untuk memperpanjang durasi meditasi Anda dengan 5 menit setiap minggu sampai Anda mampu bermeditasi selama 45 menit. [21] Iklan 1 Gunakan meditasi untuk melatih pikiran Anda agar bersikap lebih baik. Tujuan meditasi kesadaran jenis ini adalah melatih pikiran Anda pada kebaikan dan kasih sayang. [22] Anda akan berusaha mengembangkan perasaan cinta kasih terhadap [23] Diri sendiri Orang terhormat dan terkasih—yaitu seorang guru spiritual Orang yang sangat dicintai paling mudah memulainya dengan seseorang yang tidak membuat Anda tertarik secara seksual Orang netral yang Anda tidak memiliki perasaan khusus terhadapnya Orang yang sulit 2Mulailah meditasi ini setelah berlatih kesadaran pernapasan. Begitu Anda berada dalam keadaan kontemplatif dan fokus, Anda akan mengirimkan perasaan cinta dan kebahagiaan terlebih dahulu kepada diri Anda sendiri, lalu kepada masing-masing dari empat orang lainnya secara bergiliran. 3 Bangkitkan perasaan cinta kasih. Ada tiga teknik utama untuk menggugah emosi yang tepat di dalam diri Anda [24] Mantra – Saat Anda memikirkan diri sendiri, lalu keempat orang lainnya, ulangi frase atau mantra dalam batin, seperti "Semoga aku baik dan bahagia, semoga aku merasa damai dan tenang. Semoga aku terlindungi dari bahaya. Semoga pikiranku terbebas dari kebencian. Semoga hatiku dipenuhi cinta. Semoga aku baik dan bahagia." [25] Visualisasi – Buatlah citra mental dari diri sendiri atau orang yang sedang Anda pikirkan. Lihatlah mereka tersenyum gembira. Refleksi – Pikirkan sifat atau tindakan baik dari orang yang sedang Anda pikirkan. 4Fokuskan perasaan. Emosi adalah kunci, bukan perangkat yang Anda gunakan untuk membangkitkannya. Saat perasaan cinta kasih muncul, berkonsentrasilah pada perasaan itu. Namun, jika perasaan itu memudar, Anda bisa kembali pada perangkat yang Anda gunakan untuk membangkitkannya. [26] 5 Pancarkan perasaan cinta. Arahkan perasaan cinta kasih Anda kepada empat arah mata angin. Mungkin membantu jika Anda memikirkan orang-orang yang Anda kenal di kota-kota di setiap penjuru yang Anda dapat arahkan cinta kasih Anda kepadanya. Tujuan utamanya bukan untuk mengarahkan cinta Anda dengan cara ini, melainkan hanya untuk memancarkan perasaan cinta universal tanpa syarat ke segala arah. [27] Mungkin akan membantu jika Anda menggunakan mantra untuk memancarkan cinta Anda, seperti Semoga semua makhluk merasa aman, bahagia, sehat, hidup penuh sukacita ... Semoga semua makhluk hidup aman, bahagia, sehat, hidup penuh sukacita ... Semoga semua makhluk bernapas aman, bahagia, sehat, hidup penuh sukacita ... Semoga semua individu merasa aman, bahagia, sehat, hidup penuh sukacita ... Semoga semua makhluk yang ada merasa aman, bahagia, sehat, hidup penuh sukacita ... Iklan Carilah seorang guru untuk membantu membimbing Anda dalam bermeditasi. Carilah kelompok meditasi di daerah Anda. Beberapa tercantum dalam Meetup-com di Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda? SaatMenjenguk Orang Sakit. Doa lain untuk orang sakit yakni saat menjenguk seperti yang dibaca Rasulullah SAW: Allahumma rabban nasi, adzhibil ba'sa. Isyfi. Antas syafi. La syifiya illa anta syifa'an la yughadiru saqaman. Artinya: Tuhanku, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit. Cara Melantunkan Doa dalam Agama Buddha 12 LangkahBojjhanga Paritta Suci untuk Menyembuhkan Orang SakitMantra Buddha Pengobatan Bhaisajyaguru Buddha MantraPelayanan kepada orang sakit dan sakit menjelang kematian SACCAKIRIYA GĀTHĀ Natthi me saraṇaṁ aññaṁ, Sang Buddha-lah pelindungku nan luhur. Semoga setiap saat Anda selamat sejahtera. Semoga setiap saat Anda selamat sejahtera. Semoga setiap saat Anda selamat sejahtera. Cara Melantunkan Doa dalam Agama Buddha 12 Langkah Semoga semua kerabatku selalu dalam keadaan baik, bahagia dan damai. Semoga semua makhluk selalu dalam keadaan baik, bahagia dan damai. Bojjhanga Paritta Suci untuk Menyembuhkan Orang Sakit Sebagai umat Buddhis tentu kita harus selalu menjaga pikiran kita agar netral dan tenang seimbang. Itu adalah upaya kita sebagai penghormatan atas ajaran Buddha sekaligus menjalankan kehidupan yang menuju kebahagiaan sejati. Ketika ada umat lain yang sakit, maka sangat bagus kiranya kita bisa membantunya baik melalui materi maupun melalui doa / pembacaan paritta. Seperti yang saya kutip tulisan asli paritta ini dari situs parittabuddhist di link Bojjhanga Paritta ini. Faktor-faktor untuk mencapai Bodhi adalah Sati perhatian, Viriya semangat, Pīti kegiuran, Passaddhi ketenangan, Faktor lainnya adalah Samādhi dan Upekkha keseimbangan Dengan jelas oleh Sang Mahā Muni Suci. Suatu ketika Sang Dhamma-Rāja sendiri sakit demam. Seperti Sang Jalan melenyapkan kekotoran batin Sangat disarankan untuk membaca paritta ini setiap hari jika ada keluarga atau kenalan yang sakit. Baca terus setiap pagi ataupun malam sebelum tidur dengan pikiran memvisualisasikan orang yang sakit tersebut. Jaga pikiran tenang seimbang ketika membaca paritta dan usahakan pertahankan visualisasi orang yang sakit tersebut. Tujuannya adalah agar orang yang sakit bisa mendapatkan manfaat dari paritta ini. Bisa juga di bacakan ke segelas air dan diberikan kepada orang yang sedang sakit. Untuk meningkatkan kekuatan penyembuhan paritta ini, sebaiknya lakukanlah dasa sila buddhis. Mantra Buddha Pengobatan Bhaisajyaguru Buddha Mantra Namun dalam menghadapi penyakit, ada 3 hal yang perlu kita lakukan yaitu Mencegah lebih baik daripada mengobati sehingga akan lebih baik kita mengatur apa yang masuk ke dalam mulut kita, menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh agar terhindar dari penyakit Untuk berdoa, salah satu doa terbaik dalam proses penyembuhan adalah melafalkan mantra Buddha Pengobatan. Saya berikrar bahwa tubuh saya seperti sinar kristal yang murni dan tanpa cela yang memancarkan cahaya indah ke setiap sudut, menerangi dan mencerahkan semua makhluk dengan kebijaksanaan. Meskipun pakaian, makanan, akomodasi, dan transportasi sangat penting, namun harus digunakan dengan bijak juga. Saya berikrar untuk memimpin orang-orang yang telah tersesat kembali ke jalan kebenaran. Biarkan mereka memperbaiki diri dan kembali ke jalan Buddha untuk pencerahan. Jika ada pengulangan kesalahan atau pelanggaran, mereka harus dibimbing untuk pertobatan. berikrar untuk menyelamatkan para tahanan yang telah benar-benar bertobat dan korban bencana alam. Mereka yang tulus akan diberkahi oleh kekuatan agung saya dan terbebas dari penderitaan. Pelayanan kepada orang sakit dan sakit menjelang kematian Oleh karena itu Sang Buddha tidak hanya mendukung pentingnya merawat orang sakit, Beliau juga memberi contoh baik dengan diriNya sendiri memberikan pelayanan kepada mereka yang sangat sakit, mereka yang bahkan dianggap menjijikkan bagi orang-orang lain. Sutta-sutta menambahkan dimensi lain bagi profesi perawatan dengan memasukkan elemen spiritual dalam pembicaraan perawat. Cara-cara yang paling bagus untuk menenangkan perasaan takut ini adalah dengan mengalihkan perhatian kepada Dhamma. Nampaknya inti permasalahan adalah dalam keadaan kritis tidak ada buruknya untuk mencoba, bahkan metode yang secara tradisi dipercaya akan membawa hasil, walaupun orang yang bersangkutan tidak harus mempunyai keyakinan atau kepercayaan pada metode tersebut. Di sini, kita diingatkan akan sebuah peristiwa pada saat seorang ibu yang sedang sakit parah memerlukan daging kelinci sebagai pengobatan. menunjukkan bahwa Sang Buddha mengendorkan beberapa peraturan tata tertib minor untuk menyesuaikan kebutuhan-kebutuhan para bhikkhu yang sakit. Nilai kesehatan telah disadari sepenuhnya dan bahkan dikenal sebagai keuntungan yang terbesar arogyaparama labha, Sang Buddha mengajarkan bahwa agar sembuh, pasien juga harus bekerja sama dengan dokter dan perawat. Sutta-sutta menunjukkan bahwa Sang Buddha menggunakan kekuatan tekad dan ketenangan yang luar biasa pada saat Beliau jatuh sakit. Maha-parinibbana sutta juga menceritakan bahwa Sang Buddha pernah dengan keras menyembunyikan penyakit yang berbahaya di Beluvagama dan Beliau sehat kembali Nampaknya mereka yang mempunyai perkembangan batin tinggi mampu menahan penyakit, setidaknya pada kondisi-kondisi tertentu. Mungkin perlu dicatat bahwa semua bhikkhu yang bersangkutan adalah arahatta, mereka telah mengembangkan unsur-unsur pencerahan secara penuh. Bojjhanga Samyutta juga menceritakan bahwa suatu waktu Sang Buddha sakit, Beliau meminta Cunda membacakan unsur-unsur pencerahan Pada peristiwa lainnya, saat bhikkhu Girimananda sakit parah Sang Buddha memberitahu Ananda bahwa jika khotbah tentang sepuluh kesadaran dasa sañña disampaikan kepadanya, ia mungkin menjadi sehat. Bhikkhu menjawab bahwa Sang Buddha tidak mengkhotbahkan ajaran untuk kesucian kebajikan, melainkan ketidakmelekatan dari nafsu duniawi ragaviragatthaya. Atas pemberitahuan bahwa rasa sakit tersebut sangat parah dan bertambah, Sariputta mengingatkan Anathapindika akan kebaikan-n-kebaikannya sendiri. Sariputta memberitahuinya bahwa saat sifat-sifat mulia ini dipahami dengan penuh kesadaran, rasa sakit akan mereda. Lebih lanjut lagi, Sariputta menunjukkan bahwa orang awam mencapai keadaan sedih atas kehancuran tubuh karena mereka belum mengembangkan Jalan Mulia Berunsur Delapan. Lebih lanjut lagi, Anathapindika bangun dari tempat tidur dan melayani Sariputta dengan makanan yang telah disediakan oleh dirinya sendiri. Sang Buddha menyarankan bahwa seorang bhikkhu seharusnya tidak mengurangi tenaga dan tekadnya untuk perkembangan spiritual, bahkan saat ia sakit Nampaknya terdapat suatu keyakinan bahwa perhatian pada topik-topik berhubungan dengan Ajaran, terutama pengingatan tentang kebajikan-kebajikan yang telah dikembangkan oleh seseorang, memiliki sifat-sifat penyembuhan. Dalam kasus Sang Buddha dan para arahatta, pengingatan ketujuh faktor bojjhanga telah mengembalikan kesehatan. Anathapindika adalah seorang sotapanna dan percakapan tentang sifat-sifat spesial merupakan alat untuk kesembuhannya yang cepat. Mungkin saat seseorang diingatkan tentang sifat-sifat batin yang telah diperolehnya, kegembiraan besar muncul dalam pikirannya. Kegembiraan demikian mungkin mampu merubah kimia tubuh seseorang dalam cara yang positif dan sehat. Saat ia menyadari sifatnya yang tanpa noda, rasa puas dan kegembiraan luar biasa muncul di dalamnya. Mungkin dengan cara demikianlah individu-individu berspiritual tinggi mendapatkan kesehatannya kembali saat sutta-sutta yang tepat dibacakan. Jika anda mempunyai keraguan tentang hal ini, Sang Buddha sedang di Bhesakalavana, tanyalah kepada Beliau. Tetapi mohon jangan menghadapi kematian dengan kecemasan, karena hal itu adalah sangat menyakitkan dan dilarang oleh Sang Buddha.” Diceritakan bahwa setelah Nakulapita dinasehati oleh Nakulamata, ia mendapatkan kesehatannya kembali, penyakit tersebut hilang dan tak pernah kambuh. Harus dicatat di sini bahwa penasehat dan pasien keduanya adalah umat awam Buddhis yang bijaksana. Pertama, umat awam bijaksana harus menenangkan umat awam bijaksana yang sedang sakit menjelang kematian dengan empat keyakinan “Tenanglah teman, anda mempunyai keyakinan yang tak tergoyahkan pada Buddha, Dhamma dan Sangha, bahwa, Sang Buddha telah sepenuhnya mencapai penerangan, Dhamma dibabarkan dengan baik, dan Sangha bertata tertib baik. Jika ia dapat mengonsentrasikan pikirannya pada penghentian kelahiran kembali, maka Sang Buddha berkata tidak ada bedanya antara orang tersebut dan bhikkhu yang telah mencapai pembebasan. Saat ia sakit parah, sekelompok dewa pohon mengundang Citta untuk menetapkan pikirannya agar menjadi raja seluruh alam cakkavattiraja karena kebajikannya. Menurut Sotapattisamyutta, suatu waktu Sang Buddha mengunjungi umat awam Dighavu yang sedang sakit parah menjelang kematian di tempat tidurnya Sang Guru menyarankannya agar menetapkan perhatiannya pada keyakinan teguh akan sifat-sifat mulia Tiga Permata dan bertekad bahwa ia dianugerahi dengan perilaku kebajikan yang tak ternoda. Selanjutnya ayahnya, Jotipala, menyarankannya agar tidak cemas atas hal tersebut, dan perhatikan apa yang dikatakan Sang Buddha. Brahmana Dhananjani adalah seorang pemungut pajak yang tak benar, ia memeras raja dan masyarakat umum Setelah diberitahu tentang kesehatannya, Dhananjani memberitahu Sariputta bahwa ia mempunyai sakit kepala yang tak tertahan. Setelah mengalihkan perhatian pasien yang diambang kematian ke alam Brahma, Sariputta melanjutkan menjelaskan jalan menuju pencapaian alam Brahma, yaitu pengembangan penuh brahmavihara — cinta kasih universal, belas kasihan, simpati dan keseimbangan batin — agar meliputi semua penjuru. Belakangan saat peristiwa tersebut diceritakan pada Sang Buddha, Beliau menemukan kesalahan Sariputta karena tidak membimbing Dhananjani menuju jalan spiritual yang lebih jauh lagi. Saat Sariputta sendiri sedang melakukan perjalanan jauh di Dakkhinapata, ia meminta keterangan tentang kesehatan Sang Buddha dari seorang bhikkhu yang berasal dari Rajagaha, saat itu pula Sariputta sengaja meminta keterangan tentang semangat pencarian spiritual Dhananjani. Saat ia sedang berbaring sekarat di tempat tidurnya, Yang Terberkati muncul dan Mattakundali menjadi sangat gembira, kegembiraan tersebut membangkitkan keyakinan tinggi pada Sang Buddha. Tepatlah di sini untuk mencatat sebuah perbincangan antara Mahanama seorang Sakya dan Sang Buddha mengenai nasib seseorang yang bertemu dengan kematian mendadak Sang Buddha meyakinkannya bahwa seorang yang telah mengembangkan kebajikan-kebajikan moral dan menjalani kehidupan benar tidak perlu menanggapi ketakutan demikian. Jika seseorang tidak mempunyai kebajikan, pembimbingan pola pikiran menuju tingkat lebih tinggi pada saat jam kematian akan menjadi sukar. Tetapi, bagaimanapun susah dan efektif pembimbingan tersebut, mengundang bhikkhu saat pasien menjelang kematian adalah suatu kebiasaan umat Buddhis dengan harapan bahwa pembacaan paritta tertentu akan membantu pasien mengembangkan keyakinan dan meningkatkan pikiran-pikirannya ke tingkat spiritual lebih tinggi. Mungkin Buddha Gotama dan murid-murid terkenalnya memakai teknik ini membimbing pola-pola pikiran para pengikutNya yang patuh di saat kematian. Pertanyaan yang mungkin timbul adalah seberapa effektif bimbingan spiritual jika pasien menjelang kematian sedang tidak sadar. Sebenarnya apa yang penting di sini adalah kita benar-benar tidak mengetahui kondisi batin pasien pada saat kematian. Dugaan kita adalah saat seseorang sangat takut menghadapi kematian, maka keinginan untuk hidup menjadi kuat. Sikap normal kita adalah kesedihan dan perasaan kasihan, tetapi Buddhisme menganggap salah mempunyai pikiran-pikiran negatif pada saat demikian. Karena pikiran pasien menjelang kematian mungkin sedang bekerja pada saat penting ini, tak terhalangi oleh keterbatasan yang dibebankan oleh fungsi-fungsi jasmani, kemungkinan bahwa batin seseorang akan lebih sensitif dan mudah menerima gelombang-gelombang pikiran spiritual di sekitarnya. Jika kesedihan dan tangisan menghasilkan gelombang pikiran negatif, maka orang yang akan meninggal mungkin terpengaruh. Seorang penyumbang tetap pelajar Buddhis dan majalah-majalah populer, ia juga editor dari Digha Nikaya Tika yang diterbitkan oleh Pali Text Society. .
  • cfu3rx41vb.pages.dev/640
  • cfu3rx41vb.pages.dev/729
  • cfu3rx41vb.pages.dev/83
  • cfu3rx41vb.pages.dev/738
  • cfu3rx41vb.pages.dev/463
  • cfu3rx41vb.pages.dev/295
  • cfu3rx41vb.pages.dev/588
  • cfu3rx41vb.pages.dev/805
  • cfu3rx41vb.pages.dev/977
  • cfu3rx41vb.pages.dev/698
  • cfu3rx41vb.pages.dev/61
  • cfu3rx41vb.pages.dev/92
  • cfu3rx41vb.pages.dev/702
  • cfu3rx41vb.pages.dev/813
  • cfu3rx41vb.pages.dev/984
  • mantra buddha untuk orang sakit