Diamenilai, mendengarkan murottal Al-Qur'an jauh lebih baik ketimbang mendengarkan musik atau lagu-lagu sejenisnya sebagai pengantar tidur. Maka, tidak masalah jika seseorang menyibukkan diri dengan bacaan Al-Qur'an sampai tertidur. "Meskipun saya lebih cenderung ialah kita mengulang-ulang zikir-zikir saat kita akan tidur, membaca ayat kursi, Al-Falaq dan Al-Ikhlas, dan Surah Al-Ikhlas, hingga surah-surah yang disebutkan oleh Nabi SAW sebab itu sudah menjamin bagi tidur kita," ucapnya.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin ditanya “sebagian orang mendengarkan Qur’an sebelum tidur, atau juga ketika sedang sibuk mengerjakan yang lain. Apakah ini adab yang baik dan bagaimana hukumnya?”Beliau menjawabهذا ليس من الآداب، ليس من الآداب أن يتلى كتاب الله ولو بواسطة الشريط وأنت متغافل عنه، لقول الله تبارك وتعالى { وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا }“mendengarkan murrattal sambil mengerjakan yang lain ini bukan adab yang baik. Bukan adab yang baik terhadap Al Qur’an jika Al Qur’an dibacakan lalu ia sibuk mengerjakan yang lain, berdasarkan firman Allah Ta’ala yang artinya Jika dibacakan ayat Qur’an maka dengarkanlah dan diamlah QS. Al A’raf 204”Lalu beliau mengatakanبعض الناس يقول لي لا ينام إلا على سماع القرآن، إذا كان كذلك فلا بأس إذا كان مضطجعاً ينتظر النوم ما عنده شغل، فيستمع هذا لا بأس به، ومن استعان بسماع كلام الله، على ما يريد الإنسان من الأمور المباحة، لا بأس ليس هناك مانع“Sebagian orang berkata kepadaku saya tidak bisa tidur kecuali dengan mendengar Al Qur’an. Jika demikian maka tidak masalah. Jika ia sudah berbaring, menunggu tertidur dan tidak mengerjakan apa-apa lalu ia mendengarkan Al Qur’an, maka tidak mengapa. Dan meminta pertolongan dengan kalamullah Al Qur’an untuk perkara-perkara mubah yang diinginkan, hukumnya mubah. Tidak ada masalah”.Liqa Baabil Maftuh, 146/9Post navigation - Ternyata mendengarkan lantunan Al Qur'an ketika tidur memiliki manfaat luar biasa bagi otak seseorang hendak tidur lalu menyimak dan mendengar Al-Qur'an maka itu akan terekam di dalam otaknya. Karena kalau manusia tidur semua yang ada di dalam tubuh menurun drop kecuali satu yang aktif, yaitu otak. Mendengarkan Al Qur'an saat tidur itu banyak manfaatnya seperti mampu membuat kepala menjadi fresh, kemudian otak dan saraf menjadi lebih hidup karena diaktifkan kembali oleh bacaan-bacaan banyak ayat dalam Al Qur’an yang selalu mendahulukan indra pendengaran salah satunya firman AllahWa laa taqfu maa laisa laka bihii 'ilm, innas-sam'a wal-bashoro wal-fu`aada kullu ulaaa`ika kaana 'an-hu mas`uulaa"Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya." QS. Al-Isra' 17 Ayat 36Untuk itu umat Islam dianjurkan untuk rutin mendengarkan Al-Quran atau Murotal karena sebagian yang ingin menghafal Al-Quran harus banyak mendengar bacaan Al-Qur’an. Allah menurunkan Al-Quran sebagai obat dan penyembuh dari segala penyakit baik jasmani maupun rohani, sebagaiman Hadits Ibnu Mas’ud juga, Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda;“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah, maka dia akan mendapatkan satu kebaikan sedangkan satu kebaikan itu bernilai sepuluh kali lipatnya, aku tidak mengatakan Alif Laam Miim sebagai satu huruf, akan tetapi Alif sebagai satu huruf, Laam sebagai satu huruf dan miim sebagai satu huruf.” HR. At-Tirmidzi 2910 dan dishahihkan al-Albani. Wallahu A'lam Bishawab Fitri Bismillah ana mau tanya “apa hukumnya mendengarkan murotal Al Quran sambil tiduran sampai tertidur rekamanya terus bersuara pendengarnya tertidur” atas perhatian & jawaban yg diberikan ana ucapkan jazakumullahu khairanBismillah. Hukum asal mendengarkan tilawah al Quran adalah boleh dgn segala kondisi; baik sambil berdiri, duduk maupun berbaring, krn mendengarkan tilawah al Quran adalah ibadah jika diniatkan dgn nya mencari pahala dari Nya. Hal berdasarkan firmanNyaالَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُ ۚ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ هَدَاهُمُ اللَّهُ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمْ أُولُو الْأَلْبَابِ“Orang² yg mendengarkan perkataan kemudian mereka mengikuti yang terbaiknya, mereka itulah orang² yg telah Alloh beri petunjuk, dan mereka itulah orang² yang memiliki akal”. [Qs. Az-zumar 18] Dan tentulah sebaik-baik perkataan adalah firmanNya. Maka ketika mereka mendapatkan pujian, berarti mendengarkannya krn Alloh adalah org yg mendengarkan tilawah al Quran ada beberapa keadaan 1. Orang yg mendengarkannya sambil mentadaburinya. Ini adalah sebaik² keadaan. 2. Orang yg mendengarkannya untuk menjaga hafalannya, ini pun keadaan yang baik. 3. Orang yang mendengarkannya namun hatinya lalai dari dzikir kpd Nya. Ini adalah seburuk² 1&2 merupakan kelompok yang mendapatkan pujian berdasarkan firman Alloh ta’alaالَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ“Orang² yang mengingat Alloh sambil berdiri, duduk dan berbaring serta memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata wahai Robb kami, tidak lah ada pada penciptaan Engkau ini yang sia², maka lindungi kami dari api neraka”. [Qs. Ali Imron 191]Sedangkan kelompok ke-3 adalah kelompok yg tercela berdasarkan firmanNyaمَثَلُ الَّذِينَ حُمِّلُوا التَّوْرَاةَ ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوهَا كَمَثَلِ الْحِمَارِ يَحْمِلُ أَسْفَارًا ۚ بِئْسَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِ اللَّهِ ۚ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ“Permisalan org² yg dipikulkan kpdnya kitab taurot kemudian mrk tdk memikulnya adalah seperti seekor keledai yg memikul lembaran². Sungguh buruk permisalan org² yg mendustakan ayat² Alloh, dan Alloh tiada memberi hidayah kpd org² yg zalim”. [Qs. Al-jumu’ah 5]Kesimpulan mendengarkan tilawah al Quran adalah boleh dengan posisi yang telah disebut di atas, namun hendaknya jangan lalai dari memperhatikan kandungan dan maknanya, dan jika kita telah merasa kantuk saat mendengarnya maka hendaknya dia matikan suara tilawah tersebut sehingga kita tidak mencampakkannya atau lalai darinya. Wallohu a’lam.Al Ustadz Muhammad Sholehudin HafizhahullahSumber WhatsApp Salafy Indonesia Apakah boleh mendengarkan ayat Alquran saat tidur? iya, boleh," kata Syaikh Sami. Dia menilai, mendengarkan murottal Al-Qur'an jauh lebih baik ketimbang mendengarkan musik atau lagu-lagu sejenisnya sebagai pengantar tidur. Maka, tidak masalah jika seseorang menyibukkan diri dengan bacaan Al-Qur'an sampai tertidur. Apa hukum mendengarkan alquran di hp? Lalu bagaimana sebenarnya hukum membaca Al-Qur'an di hp? Faktanya para ulama bersepakat bahwa mubah/boleh hukumnya menggunakan gawai untuk membaca Al-Qur'an. Menurut Profesor Quraish Shihab sesungguhnya Al-Qur'an itu turun dalam bentuk suara kepada Rasulullah SAW. Apakah boleh mendengarkan murotal saat bekerja? Atas dasar itu, Abi Amir tidak membenarkan seseorang mendengarkan murotal sambil beraktivitas. Dia menyitir Surah Al-A'raf ayat 203. Dalam ayat tersebut, Allah Ta'ala memerintahkan hamba-Nya untuk fokus ketika dibacakan ayat-ayat Al-Qur'an. Bolehkah memutar murottal? Silakan, boleh, sah hukumnya," tegas Ustadz Adi Hidayat. UAH membagikan kebiasaanya di rumah saat memutar murottal Al Qur'an.
Tidakmengapa seseorang mendengarkan al-Qur'an sementara dia sedang sibuk makan. Karena hal itu tidak menghalanginya untuk mendengarkan Al-Qur'an. Adapun jika aktivitasnya membutuhkan kehadiran kalbu dan pikiran sehingga bisa melalaikannya untuk mendengarkan Al-Qur'an, maka lebih utama Tidak mendengarkannya.
p>Merapi eruption in 2010 in Yogyakarta caused people losing their homes and triggering traumatic effect. Elderly is one of victims that vulnerable to psychological problem. The common psychological late respons due to disaster is insomnia. The impacts of insomnia are decrease the level of immunity, increase mortality and decrease quality of life, thus it needs to be solved. One of the solution is by listening murotal Al-Qur’an that will give relaxation effect. The study was aimed to know the effectiveness of listening murotal Al-Qur’an to the changing of elderly insomnia level in shelter Dongkelsari, Sleman, design of study was a quasy experimental pre post test with control group. Technique of taking sample was probability sampling and it was found that there were 37 elderly who live in shelter Dongkelsari Sleman Yogyakarta that fulfilled the inclusion criteria. Research instrument which was used to measure insomnia level is KSPBJ questionnaire rating scale and to listen for murotal Al-Qur’an Ar-Rahmaan was used laptop and speaker. The duration of listening murotal Al-Qur’an was 8 days with 12 minutes for each day. Data analysis was used paired samples t test and independent samples t test. The level of insomnia for control group pre test and post test is in moderate insomnia by the mean ± SD each of them is ± and ± p> and for intervention group there was a changing from moderate insomnia to mild insomnia by the mean ± SD each of them is ± and ± p0,05 dan kelompok intervensi terjadi perubahan derajat insomnia dari insomnia sedang menjadi insomnia ringan dengan and for intervention group there was a changing from moderate insomnia to mild insomnia by the mean ± SD each of them is ± and ± p0,05 yang berarti bahwa, karakteristik responden pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol tersebut semuanya homogen. Data kemudian diuji dengan menggunakan paired samples t test dan independent samples t DAN BAHASANKarakteristik RespondenKarakteristik responden penelitian ini meliputi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, status pernikahan, status tinggal bersama dan kunjungan keluarga. Responden penelitian ini adalah lansia yang tinggal di selter Dongkelsari Sleman Yogyakarta dan telah memenuhi kriteria inklusi sebanyak 37 lansia, kemudian dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok intervensi berjumlah 19 lansia dan kelompok kontrol berjumlah 18 lansia, dapat dilihat pada Tabel umum karakteristik responden berdasarkan derajat insomnia dapat dilihat pada Tabel insomnia kelompok kontrol, yang mengalami insomnia ringan adalah 9 responden 50% menjadi 6 33,3% menurun 16,7%, insomnia sedang sebanyak 5 27,8% menjadi 7 38,9% meningkat 11,1% dan insomnia berat 4 22,2% menjadi 5 27,8% meningkat 5,6%. Hasil uji paired samples test menunjukkan tidak didapatkan perbedaan yang bermakna antara pre test dan post test p>0,05, dengan nilai mean ± SD masing-masing 9,3 ± 3,7 dan 10,3 ± 3,4. Nilai ini menunjukkan peningkatan rerata skor insomnia pada kelompok kontrol tidak bermakna, dapat dilihat di Tabel 2. Distribusi Frekuensi Derajat Insomnia Sebelum dan Sesudah Mendengarkan Murotal Al Qur’an pada Kelompok Intervensi dan Kelompok KontrolKelompok Kategori Derajat InsomniaFrekuensiSebelum Sesudahn % n %Intervensin=19RinganSedangBerat56826,331,642,1114457,821,121,1Kontroln=18RinganSedangBerat95450,027,822,267533,338,927,8Tabel 1. Karakteristik RespondenKarakteristik RespondenIntervensi Kontrol p-valuen % n %Kelompok usia60-74 tahun75-90 tahun12763,236,881044,455,60,254*Jenis kelaminLaki-lakiPerempuan31615,884,261233,366,70,269**PendidikanTidak sekolahSDSMP106352,631,615,888244,444,411,21,000***PekerjaanIRTPetaniPedagang711136,857,95,3413122,272,25,60,989***Status pernikahanJandaDudaMenikah91947,45,247,491850,05,644,41,000***Tinggal bersamaSendiri Keluarga71236,863,231516,783,30,269**Kunjungan keluargaAda Tidak ada18194,75,318010001,000**Total 19 100 18 100*Chi-square Test ** Fisher’s Exact Test ***Kolmogorov Smirnov Test Efektivitas Mendengarkan Murotal Al-Qur’an terhadap Derajat Insomnia pada Lansia di Selter Dongkelsari Sleman 23Banyak faktor yang dapat menyebabkan peningkatan insomnia pada kelompok kontrol, menurut Nugroho sekitar 40% insomnia pada lansia disebabkan masalah fisik dan psikis10. Pada penelitian ini penyakit sik tidak dapat dikendalikan dan peneliti tidak mengkaji status penyakit responden sehingga, tidak dapat diketahui faktor yang menyebabkan peningkatan derajat insomnia. Cuaca pada saat penelitian dilakukan terjadi hujan disertai es kecil-kecil serta angin pada sore hari terjadi satu kali, yang menyebabkan ketakutan pada lansia baik kelompok kontrol maupun intervensi. Walaupun kelompok intervensi mengalami kejadian ini, namun kelompok intervensi masih mendapatkan perlakuan mendengarkan murotal Al-Qur’an dua kali lagi. Menurut Abdurrochman, et al mendengarkan murotal Al-Qur’an sekali saja dapat memunculkan gelombang delta yang mengambarkan kondisi seseorang dalam keadaan relaks8.Faktor inilah yang kemungkinan menyebabkan kelompok intervensi tidak mengalami peningkatan derajat insomnia karena masih mendapatkan perlakuan lagi dan hanya menyebabkan peningkatan derajat insomnia pada kelompok kontrol yang tidak mendapatkan perlakuan, namun peningkatan pada kelompok kontrol tersebut tidak bermakna. Faktor usia juga berkontribusi untuk gangguan tidur insomnia, dimana semakin bertambah usia maka, akan terjadi perubahan pola tidur7. Semakin bertambah usia, maka hormon melantonin yang diekskresikan pada malam hari dan berhubungan dengan tidur, menurun dengan meningkatnya umur, sehingga membuat lansia cenderung mengalami insomnia4. Mungkin faktor inilah yang dapat berkontribusi menyebabkan peningkatan derajat insomnia kelompok kontrol, namun walaupun demikian peningkatan tersebut tidak insomnia pada kelompok intervensi sebelum diberikan perlakuan mendengarkan murotal Al-Qur’an, yang mengalami insomnia ringan 5 26,3% menjadi 11 57,8% meningkat 31,5%, insomnia sedang 6 31,6% menjadi 4 21,1% menurun 10,5% dan insomnia berat 8 42,1% menjadi 4 21,1% menurun 20%. Hasil paired samples test menunjukkan perubahan mean pre test sebesar 10,9474 menjadi 8,1579 pada saat post test dengan p=0,001. sehingga penurunan derajat insomnia pada kelompok intervensi bermakna. Pada independent t test menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol p<0,05, dengan mean ± SD masing-masing kelompok -2,8 ± 3,0 dan 0,9 ± 3,5. Berarti mendengarkan murotal Al-Qur’an efektif menurunkan derajat insomnia pada lansia di selter Dongkelsari Sleman Yogyakarta. Dapat dilihat di Tabel 3 dan 3. Pengaruh Mendengarkan Murotal Al-Qur’an dengan Skor InsomniaKelompok Keterangan Paired Samples t testMean ± SD p-valueIntervensin=19 Pre testPost test10,9 ± 3,68,2 ± 4,2 0,001Kontrol n=18 Pre testPost test9,3 ± 3,710,3 ± 3,4 0,262Tabel 4. Perubahan Skor InsomniaKelompok Independent t test p-valuenMean ± SDIntervensiKontrol1918-2,8 ± 3,00,9 ± 3,50,001Secara umum responden pada kelompok intervensi yang mengalami insomnia sedang dan berat mengalami penurunan dan mengalmi peningkatan pada derajat insomnia ringan. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor yaitu responden mengikuti kegiatan senam jantung sehat yang dilakukan setiap Minggu dan pengajian rutin setiap Minggu Pon, yang diikuti oleh kurang dari 10 lansia pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Pada kelompok kontrol tidak mengalami penurunan derajat insomnia kemungkinan karena yang mengikuti senam hanya sedikit. Menurut Setiawan senam bermanfaat untuk peningkatan kebugaran paru dan jantung serta mempertahankan fisik seseorang11. Latihan teratur mampu mengurangi stres, kecemasan dan depresi sehingga derajat insomnia juga berkurang. Hawari menyebutkan beberapa masalah tersebut saling tumpang tindih dengan yang lainnya12.Kelompok intervensi kegiatan mendengarkan murotal Al-Qur’an diberikan selama 8 hari berturut-turut dalam waktu 12 menit. Mendengarkan murotal Al-Qur’an merupakan suatu bentuk kegiatan yang memberi efek relaksasi dan ketenangan dalam tubuh. Al-Qur’an sendiri mempunyai unsur meditasi, autosugesti dan relaksasi baik dibaca ataupun didengarkan9. Efek ini selanjutnya akan memberikan respon emosi positif yang sangat berpengaruh dalam mendatangkan emosional positif selanjutnya ditransmisikan ke sistem limbik dan korteks serebral dengan tingkat koneksitas yang kompleks antara batang otak-hipotalamus-prefrontal kiri dan kanan-hipokampus-amigdala. Transmisi ini menyebabkan keseimbangan antara sintesis dan sekresi neurotransmitter seperti GABA Gamma Amino Butiric Acid dan antagonis GABA oleh hipokampus dan amigdala, dopamin, serotonin dan noreepinefrin yang diproduksi oleh 24 Fatma Siti Fatimah, Zulkhah Noor, 2015. JNKI, Vol. 3, No. 1, Tahun 2015, 20-25prefrontal, asetilkolin, endorn opiat alami dalam tubuh efek menenangkan oleh hipotalamus, terkendali juga ACTH Adrenocortico Releasing Hormone, sehingga mempengaruhi keseimbangan korteks adrenal dalam mensekresi kortisol, kadar kortisol normal mampu berperan sebagai stimulator terhadap respon ketahanan tubuh imunologik baik spesifik maupun non spesisif13. Hal ini berarti keadaan jiwa yang tenang, rileks secara tidak langsung mampu membuat keseimbangan dalam tubuh dan meningkatkan imunitas tubuh. Kemudian keadaan seimbang dapat mengurangi semua gangguan psikologis termasuk kenyamanan yang dirasa mampu membuat seseorang mudah untuk tertidur jika sudah merasa mengantuk. Efek rileksasi Al-Qur’an ini diterangkan dalam QS. Az-Zumar 39 23 yang artinya“Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik yaitu Al-Qur’an yang serupa ayat-ayatnya lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhan-Nya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka ketika mengingat Allah, dengan kitab itu Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa dibiarkan sesat oleh Allah, maka tidak ada seorangpun yang dapat memberi petunjuk”.Didukung penelitian Abdurrochman, et al yang merekomendasikan murotal Al-Qur’an untuk mengatasi insomnia, karena efek dari mendengarkan murotal Al-Qur’an adalah membuat tenang, relaksasi walaupun hanya satu kali didengarkan8. Hal ini terlihat dari rekaman EEG yang menunjukkan terapi murotal Al-Qur’an rata-rata didominasi munculnya gelombang delta sebesar 63,11%, gelombang ini timbul di daerah frontal kanan dan kiri otak. Berarti seseorang yang mendengarkan murotal Al-Qur’an dalam kondisi yang sangat tenang bahkan seperti gambaran seseorang yang tidur adalah penyembuh yang sempurna dari seluruh penyakit hati dan jasmani14. Pengaruh mendengarkan murotal Al-Qur’an terhadap aspek siologis dan psikologis, juga telah dibuktikan oleh Al-Qadi di Amerika Serikat. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa bacaan Al-Qur’an memiliki pen- garuh positif yang signikan dalam membuat efek relaksasi pada ketegangan urat-urat saraf. Diketahui bahwa ketegangan saraf dapat menurunkan daya tahan tubuh sehingga secara tidak langsung, hal ini dapat membantu meningkatkan status imunitas seseorang, yang pada insomnia derajat ringan sampai sedang dapat mengalami penurunan imunitas, sehingga efek relaksasi ini menjaga agar tidak jatuh pada kondisi sakit. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa Al-Qur’an berpengaruh besar hingga 97% dalam memberikan ketenangan dan menyembuhkan pernyataan di atas unsur spiritual salah satunya mendengarkan murotal Al-Qur’an mempunyai peran dalam upaya mensejahterakan lansia. Selain itu, tujuan dari spiritual tidak lain untuk memperoleh ketenangan dan secara langsung memambah keimanan seseorang. Kesimpulannya bahwa ketenangan jiwa dapat diperoleh melalui terapi psikoreligiusitas mendengarkan murotal Al-Qur’an. Sehingga mendengarkan Murotal Al-Qur’an dapat memelihara kesehatan jiwa dan memperkuat daya tahan sik serta mental terutama pada lansia dan khususnya mampu mengatasi DAN SARANMendengarkan murotal Al-Qur’an dalam waktu 12 menit selama 8 hari berturut-turut, efektif menurunkan derajat insomnia pada lansia di selter Dongkelsari Sleman Yogyakarta. Saran bagi lansia agar rutin mendengarkan murotal Al-Qur’an untuk mengurangi derajat Roach S. Introductory gerontological nursing. USA Lippincott Williams and Wilkins; Badan Pusat Statistik. Penduduk menurut umur dan jenis kelamin dalam angka Yogyakarta. Yogyakarta; Standhope M, LancesterJ. Community and public health nursing. St. Louis Mosby Years Books; Sudoyo AW. Buku ajar ilmu penyakit dalam Jilid 3. 3rd FKUI; Lumbantobing. Neurogeriatri. Jakarta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; Potter, Perry. Fundamental keperawatan Buku 3. 7th ed. Jakarta Salemba Medika; Stanley M, Beare PG. Buku ajar keperawatan gerontik. 2nd ed. Jakarta EGC; Abdurrochman A, Wulandari RD, Fatimah N. The comparison of classical music, relaxation music and the qur’anic recital an Aep Study. J Sain MIPA. 2007 [cited 2011 Okt 5]. Available from 123456789/1163/t Anwar SR. Sembuh dengan Al Quran kitap kedokteran paling lengkap dan menakjubkan. Yogyakarta Sabil; Nugroho W. Keperawatan gerontik dan geriatrik. 3rd ed. Jakarta EGC; 2008. ... Acetylcholine, endorphins natural opiates in the body's calming effect by the hypothalamus. ACTH Adrenocortico Releasing Hormone is also balanced, thus affecting the balance of the adrenal cortex in secreting cortisol, normal cortisol levels are able to act as stimulators for both specific and nonspecific immunological immune response Fatimah, 2012;Manocha, 2014. A calm state of the soul can create a balance in the body that can reduce all psychological disorders including disorders of sleep quality. ...Background Type 2 DM can not be cured, but can be controlled by controlling blood glucose levels and improving sleep quality of sufferers. Decreased sleep quality can cause endocrine and metabolic disorders such as abnormal glucose tolerance, insulin resistance, and reduced response to insulinPurpose The purpose of this study is to analyze the effect of autogenic relaxation with sandalwood aromatherapy on the quality of sleep in patients with type 2 diabetes mellitusMethod This research is a Quasy Experiment research pre-post control group design. The population in this study were all type 2 DM DM beneficiaries and the sample used was 60 respondents using simple random sampling. The independent variable is autogenic relaxation with sandalwood aromatherapy while the dependent variable is sleep quality. The data in this study are numerical so that it is analyzed using parametric statistical tests namely paired sample t test and independent sample t The results showed that the quality of pre and post sleep based on the Paired t-test obtained p value = 0,000 p < and in the intervention group an increase in sleep quality was greater than the control group marked by the t-value of 22 , 40. Based on the independent sample t-test, p = 0,000 was obtained, so it can be concluded that there were significant differences in sleep quality changes between the control and intervention Autogenic relaxation with sandalwood aromatherapy has a positive impact on sleep quality. The use of autogenic relaxation with sandalwood aromatherapy can be considered as one of the interventions in improving sleep quality that can be carried out routinely even on a daily basis especially for people with type 2 diabetes... Penelitian yang dilakukan oleh [10] menunjukkan hasil bahwa terapi mendengarkan Al-Quran dapat meningkatkan kesehatan mental masyarakat dan dapat digunakan sebagai psikoterapi. Penelitian yang dilakukan oleh [11] menunjukkan hasil bahwa terapi Al-Qur'an efektif dalam menurunkan derajat insomnia pada lansia. Penelitian yang dilakukan oleh [12] menunjukkan hasil bahwa kecemasan pasien yang akan menjalani operasi dapat menurun dengan mendengarkan Al-Qur'an dan terjemahannya. ... Denanda Agnes Safitriendang zulaicha susilaningsihThe condition of intellectual disability occurs in 1-2% of the total population of children in the world and 80% of them have sleep disorders. Sleep disorders of them tend to be chronic and persist until adolescence or adulthood. Due to sleep disorder they will feel fatigue, drowsiness, and feeling lazy so it lead to the bad impact on children’s learning concentration & memory. To overcome this, therapy is required to improve children’s sleep quality. One of the nonpharmacological therapy that can be done is murotal therapy. This study aims to determine the effect of murotal therapy on sleep quality of children with intellectual disability in SLB-C YPSLB Kerten Surakarta. The type of research used in this research is pre-experimental method with one group pre-post test design. The sample in this research is 30 respondents of children with intellectual disability and their parents using purposive sampling technique. The instrument of this research using SDSC questioner and data analysis with Wilcoxon Signed Rank Test. The result showed that there was influence of murotal therapy on sleep quality of children with intellectual disability in SLB-C YPSLB Kerten Surakarta with p-value=0,001. Andri AbdurrochmanR D WulandariN FatimahSome Moslems believe that their holly book The Qur'an had special features besides just the divine revelation of God. They recite reading or listening to certain chapters or verses for some certain occasions, when some ones is dying, exorcism, healing the sickness or illness, etc. They also said that they feel composed after The Qur'anic recitals. Meanwhile, classical music and relaxation music are the common auditory stimulus. The relaxation music is the instrumental music mixed with natural sounds. So, we studied the effects of these auditory classical music, relaxation music and the Qur'anic recital in the electroencephalography record and compared to each other. It is an auditory evoked potential AEP study. We recorded the AEP of 5 subjects of volunteer while they are listening to classical music, relaxation music and the Qur'anic recital that we were prepared. The AEP records of classical music and relaxation music are same as any others study. They are dominated with α-wave. But, the AEP record on the Qur'anic recital was dominated with δ-wave. Worrying of this sleep response, we took another 5 subjects of volunteer to record theirs AEP response under the others Qur'anic recital. Again, they're dominated with δ-wave, tough all subjects did not fall asleep. So, we concluded that the Qur'anic recital has different feature from the others two it could be used for sleep-disorder Fakultas Kedokteran Universitas IndonesiaLumbantobingNeurogeriatriLumbantobing. Neurogeriatri. Jakarta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; menurut umur dan jenis kelamin dalam angka Yogyakarta. YogyakartaStatistik Badan PusatBadan Pusat Statistik. Penduduk menurut umur dan jenis kelamin dalam angka Yogyakarta. Yogyakarta; dengan Al Quran kitap kedokteran paling lengkap dan menakjubkan. Yogyakarta SabilS R AnwarAnwar SR. Sembuh dengan Al Quran kitap kedokteran paling lengkap dan menakjubkan. Yogyakarta Sabil; gerontological nursing. USA Lippincott Williams and WilkinsS RoachRoach S. Introductory gerontological nursing. USA Lippincott Williams and Wilkins; PotterPotter, Perry. Fundamental keperawatan Buku 3. 7th ed. Jakarta Salemba Medika; gerontik dan geriatrikW NugrohoNugroho W. Keperawatan gerontik dan geriatrik. 3rd ed. Jakarta EGC; ajar keperawatan gerontikM StanleyP G BeareStanley M, Beare PG. Buku ajar keperawatan gerontik. 2nd ed. Jakarta EGC; ajar ilmu penyakit dalam Jilid 3A W SudoyoSudoyo AW. Buku ajar ilmu penyakit dalam Jilid 3. 3rd FKUI; 2006.
Saatini, playlist juz 30 ini juga ada beberapa jenis playlist. Ada yang untuk dipasang malam hari, ada juga yang siang hari atau waktu lainnya selain sebelum tidur. Saat malam hari menjelang tidur, aku pasangkan playlist khusus untuk momen ini. Tadinya aku pasang random dan banyak. Akhirnya aku mulai kerucutkan lagi jadi gak terlalu banyak.
Jakarta - Anggota Komite Fatwa Al-Azhar, Syaikh Dr. Sami As-Sarsawi, menjelaskan hukum mendengarkan rekaman bacaan Al-Qur'an atau murottal sebagai pengantar dasarnya, adab ketika mendengarkan bacaan Al-Qur'an adalah fokus dan memperhatikan bacaan tersebut. "Dan apabila dibacakan Al-Qur'an, maka dengarkanlah dan diamlah, agar kamu mendapat rahmat." QS. Al-A'raf 204."Jika seseorang tidak bisa tidur di malam harinya, melainkan harus ada bacaan Al-Qur'an di sampingnya, dibacakan, maksudnya dipasang rekaman bacaan Al-Qur'an, atau tidak boleh? iya, boleh," kata Syaikh menilai, mendengarkan murottal Al-Qur'an jauh lebih baik ketimbang mendengarkan musik atau lagu-lagu sejenisnya sebagai pengantar tidur. Maka, tidak masalah jika seseorang menyibukkan diri dengan bacaan Al-Qur'an sampai tertidur."Meskipun saya lebih cenderung ialah kita mengulang-ulang zikir-zikir saat kita akan tidur, membaca ayat kursi, Al-Falaq dan Al-Ikhlas, dan Surah Al-Ikhlas, hingga surah-surah yang disebutkan oleh Nabi SAW sebab itu sudah menjamin bagi tidur kita," Juga Riset Buktikan Murottal Al-Qur’an Miliki Tingkat Relaksasi Terbaik untuk OtakSecara medis, dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi di Universitas Airlangga, Dr. dr. Rita Vivera Pane., mengatakan mendengarkan audio yang menenangkan termasuk murottal, bisa meningkatkan aktivitas kognitif pada otak yang pada gilirannya membantu agar otak tetap sehat."Pendekatan audio untuk kesehatan otak signifikan. Suara yang membuat rileks yakni berasal dari alam seperti kicau burung, angin, gemercik air, dan suara manusia yang indah," kata Rita, melansir Rita, mendengarkan lagu atau lantunan ayat-ayat dalam Al Quran juga bisa membuat seseorang termasuk penyintas COVID-19 merasa tenang dan lebih mudah penelitian yang dia lakukan dengan 20 orang partisipan menunjukkan, penyintas yang mendengar dan melantunkan ayat Al Quran sebanyak satu juz per hari, di samping melakukan latihan pernapasan, lebih cepat pulih ketimbang mereka yang semata melakukan latihan pernapasan."Lagu atau bacaan Al Quran apabila dia menjadi happy, tenang, itulah yang lebih bermanfaat pada kesehatan otak kita, berpengaruh pada neurotransmitter di otak. Suara yang membuat kita jadi tenang, itulah yang membuat otak lebih sehat," tutur studi juga menunjukkan mendengarkan musik dapat mengurangi kecemasan, tekanan darah dan rasa sakit, meningkatkan kualitas tidur, suasana hati, kewaspadaan mental, dan sisi lain, dalam upaya menjaga kesehatan otak, Anda juga perlu melakukan aktivitas fisik yang terukur dan terstruktur atau olahraga. Rita menyarankan olahraga dengan intensitas sedang 5-6 kali seminggu yakni aerobik, latihan kekuatan, fleksibilitas dan keseimbangan selama 30-40 menit per sesi."Olahraga intensitas sedang, dirilis neurotransmitter yang akan menyehatkan otak, aliran darah ke otak juga akan meningkat. 5-6 kali intensitas sedang, 30-40 menit dalam satu sesi terdiri dari aerobik, latihan kekuatan, fleksibilitas dan keseimbangan. Lakukan olahraga dengan bervariasi," demikian pesan Rita.jqf
Mendengarkanbacaan Al-Qur'an (Murottal) - Landasan Teori Mendengarkan bacaan Al-Qur'an (Murottal) Dalam dokumen PENGARUH MENDENGARKAN BACAAN AL-QUR'AN SURAT AR-RAHMAN DAN TERJEMAHNYA TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS TIDUR SISWI KELAS I MTs MU'ALLIMAAT YANG MENGALAMI CEMAS PERPISAHAN (Halaman 53-62) A. Landasan Teori 3.
Beliaumenjawab: هذا ليس من الآداب، ليس من الآداب أن يتلى كتاب الله ولو بواسطة الشريط وأنت متغافل عنه، لقول الله تبارك وتعالى: { وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا } "(mendengarkan murrattal sambil mengerjakan yang lain) ini bukan adab yang baik. Bukan adab yang baik terhadap Al Qur'an jika Al Qur'an dibacakan lalu ia sibuk
Mendapatpertanyaan soal hukum mendengar murotal Mp3 sebagai pengantar tidur, Ustaz Syafiq Riza Basalamah menjelaskan bahwa tiap muslim berbeda tingkatan imannya. "Ada yang mendengarkan satu ayat langsung bergetar. Tapi ada juga imam bacakan Alfatihah, tapi dia entah kemana fikirannya masih mikirkan motornya dikunci apa belum," jawab Ustaz Syafiq.
Ketikaorang itu menjadi imam dalam shalatnya, ia membaca dan mengakhiri (bacaannya) dengan Qul Huwallahu Ahad. Baca juga: Juz 30 Latin: Baca Surat Al Mulk Sebelum Tidur, Ini Keutamaan & Murottal
Anaknyasudah lelah lalu mendengarkan murottal itu seperti sedang mendengarkan lagu nina bobo. Kadang ketika pagi hari setelah urusan bangun tidur dan sholat shubuh sambil menunggu saya selesai memasak. Yang menarik adalah kami mendengarkan suara anak mengaji tanpa merasa sedang belajar mengaji. Karena setiap surat dibuat dengan model film
Silahkanbaca artikel Hukum mendengarkan murotal Alquran sambil masak atau kerja selengkapnya KLIK DISINI (fotodakwah.com) Foto Dakwah Situs poster dakwah dan berita Islam dari sosial media
. cfu3rx41vb.pages.dev/403cfu3rx41vb.pages.dev/981cfu3rx41vb.pages.dev/38cfu3rx41vb.pages.dev/382cfu3rx41vb.pages.dev/521cfu3rx41vb.pages.dev/517cfu3rx41vb.pages.dev/672cfu3rx41vb.pages.dev/250cfu3rx41vb.pages.dev/947cfu3rx41vb.pages.dev/7cfu3rx41vb.pages.dev/385cfu3rx41vb.pages.dev/92cfu3rx41vb.pages.dev/695cfu3rx41vb.pages.dev/500cfu3rx41vb.pages.dev/12
mendengarkan murotal saat tidur